Kasus e-KTP, Setnov akui titip pesan ke Diah agar Irman tak sebut namanya
"Saya tahu Pak Irman ini saya dapat informasi bahwa sering pakai nama-nama, itu ketakutan saja yang mulia," ujar Setya Novanto.
Terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto mengklarifikasi keterangan yang menyebutnya memberi pesan kepada Mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Kemendagri) Irman. Irman pernah diminta agar tidak menyebut nama Setya Novanto saat proses penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan Ketua DPR itu tidak menampik jika pernah menitip pesan kepada mantan Sekretaris Jenderal Kemendagri, Diah Anggraini dalam acara pelantikan ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dia beralasan Irman kerap kali mencatut nama sejumlah pihak tanpa diketahui maksud dan tujuannya.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Mengapa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak mau berkomentar tentang kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear," pungkasnya.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
"Saya tahu Pak Irman ini saya dapat informasi bahwa sering pakai nama-nama, itu ketakutan saja yang mulia," ujar Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (29/1).
"Pada saat di BPK memang suasana sangat ramai dan waktu itu Bu Diah hanya menyampaikan apa kabar saya Bu Sekjen, terus saya sampaikan bahwa tolong tuh saudara Irman jangan pakai pakai nama saya," imbuhnya.
Sebelumnya, mantan Kabiro Hukum pada Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakhrullah mengatakan dirinya pernah mendengar cerita dari Diah Anggraini mendapat pesan dari Setya Novanto yang intinya meminta Irman bungkam terkait Setya Novanto.
"Bu Diah pesan kalau bertemu Pak Irman agar mengatakan tidak kenal Pak Setnov," kata Zudan dalam sidang.
Zudan mengungkapkan dirinya berdiskusi dengan Irman atas pesan Setnov yang disampaikan mantan sekjen Kemendagri tersebut.
"Saya bertanya ke Pak Irman, 'Pak kenal Setnov tidak?' Pak Irman mengatakan 'tidak kenal, ada apa Prof?' Lalu saya katakan 'Dulu Bu Diah pesan kalau ada yang menanyakan agar Pak Irman mengaku tidak kenal Pak Setnov, dan ternyata benar bapak tidak kenal," ungkapnya.
Zudan menjadi saksi untuk dua orang terdakwa, yaitu mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) pada Dukcapil Kemendagri Sugiharto.
Zudan mendapatkan pesan dari Diah pada 2014, sedangkan pembicaraan Zudan dan Irman terjadi pada 2015.
"Apakah pada 2015 sudah ada perkara e-KTP?" tanya jaksa KPK Abdul Basir.
Zudan mengatakan bahwa dirinya belum diperiksa, namun Sugiharto sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus e-KTP ini. Jaksa Basir terus mengejar Zudan bahwa dirinya yang mengarahkan Irman untuk menjawab tidak kenal.
"Tidak, saya tidak langsung bertanya 'Pak Irman kenal Pak Setnov atau tidak?' tapi saya ke rumah Pak Irman, lalu berdiskusi banyak hal baru pada satu titik saya tanya 'Kenal Pak Setnov tidak?' Pak Irman mengatakan 'Tidak, ada apa Pak Prof? Lalu Bu Diah mengatakan pernah menympaikan ke saya kalau ada yang tanyakan jangan kenal Pak Setnov," jawab Zudan.
"Apakah bertanya kenapa ada pesan seperti itu ke bu Biah?" tanya jaksa Basir.
"Ini amanah disampaikan saja," jawab Zudan.
"Dari siapa?" tanya jaksa Zudan.
"Dari Setya Novanto," jawab Zudan.
Baca juga:
Gamawan Fauzi siap dihukum mati jika terbukti terima duit korupsi e-KTP
Di sidang e-KTP, Gamawan Fauzi ditanyai jaksa anggaran e-KTP yang tak terserap
Kesaksian Gamawan Fauzi dalam sidang lanjutan Setya Novanto
Gamawan sebut pemenang tender proyek e-KTP jual ruko ke adiknya dan Sekjen NasDem
Gamawan Fauzi akui pernah dengar ada bagi-bagi jatah proyek e-KTP