Kasus kekerasan seksual anak di Wonogiri tertinggi se-Jateng
Dari 25 kecamatan yang ada, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan terjadi di 17 kecamatan.
Kabupaten Wonogiri, menempati urutan paling tinggi dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Tengah. Data tahun 2015 menyebutkan terdapat 51 kasus, atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebanyak 46 kasus. Sementara hingga Februari ini, tercatat 6 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Kota Gaplek itu.
"Kami sangat prihatin. Ini sudah masuk kondisi darurat untuk kasus kekerasan terhadap anak, terutama kekerasan seksual," ujar Kepala Badan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKBKSPP) Wonogiri Reni Ratnasari, Senin (29/2).
Ia menyebut, dari 25 kecamatan yang ada, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan terjadi di 17 kecamatan. Dari 51 kasus kekerasan di tahun 2015, kekerasan seksual anak tercatat paling tinggi, yaitu 38 kasus, disusul kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) 5 kasus, penelantaran anak 3 kasus, dan kekerasan fisik terhadap anak 2 kasus.
Selain itu, jelas Reni, ada juga satu kasus kekerasan fisik terhadap orang dewasa, pelecehan seksual, pembunuhan, dan perkosaan dengan pembunuhan.
"Khusus anak-anak kami melakukan pendampingan dan pembinaan khusus. Karena, baik korban, pelaku, maupun saksi, masih belum memiliki tingkat emosi dan psikologis yang mapan sebagaimana orang dewasa," katanya.
Terpisah, Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean mengatakan, kasus kekerasan seksual anak paling memprihatinkan terjadi pada akhir tahun 2015 lalu. Dengan tersangka Riki Fajar Santosa (29), yang mencabuli 9 muridnya yang berusia antara 9 sampai 11 tahun di Desa Bulurejo, Kecamatan Bulkukerto,
"Salah satu korban di antaranya tewas dibunuh setelah dicabuli. Korban dibunuh dengan cara dibenamkan kepalanya ke air, lalu dibekap dengan bantal, dicekik hingga tewas. Kasus ini masih dalam proses persidangan," katanya.
Menanggapi tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak, Ketua DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno, mendesak Pemkab Wonogiri memberikan perhatian serius. Ia berjanji untuk mengalokasikan dana khusus guna penanganan kasus tersebut.
"Kasus kekerasan terhadap anak ini harus segera ditangani. Pemkab Wonogiri harus serius dan komprehensip menangani kasus ini," tandasnya.