Kasus Meningkat, Ada 350 Kasus Covid-19 per 13 Juni 2021 di Depok
Padahal sebelumnya hanya terjadi penambahan kasus sekitar 100 saja.
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mencatat terjadi peningkatan kasus baru cukup signifikan. Angkanya mencapai 350 kasus baru per hari pada Minggu (13/6). Padahal sebelumnya hanya terjadi penambahan kasus sekitar 100 saja.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengakui tingginya penambahan kasus di Depok. “Untuk kenaikan kasus memang dalam 3 hari ini ada peningkatan. Biasa sebelumnya kita 100-150 kasus, untuk hari ini dari mulai 200an,” kata Dadang, Senin (14/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Data yang diterima pihaknya berasal dari laboratorium rumah sakit. Catatan pihaknya pada Minggu (13/6) ada 350 kasus baru yang terjadi di Depok. “Hingga kemarin memang ada kasus sampai 350 kasus sehari. Itu karena untuk saat ini hasil rapid test antigen yang reaktif kita masukkan sebagai kasus positif saat ini,” bebernya.
Dadang menegaskan hal itu terjadi karena adanya perbedaan penghitungan kasus baru. Sebelumnya, hanya hasil positif test swab PCR saja yang dihitung sebagai kasus baru. Tetapi saat ini pihaknya juga menghitung hasil test rapid antigen reaktif sebagai kasus baru. “Dasarnya tidak hanya swab PCR, tapi rapid test antigen juga. Sekarang data kita baik PCR maupun rapid test antigen reaktif dinyatakan positif covid. Sebelumnya hanya PCR saja,” ungkapnya.
Dia mengatakan hal itu berdasarkan pemetaan dari Kementerian Kesehatan. Saat ini Kota Depok masuk dalam kategori B, di mana untuk mempercepat testing di daerah, yang rapid test antigen positif maka dikategorikan positif Covid-19. “Terutama bagi mereka yang kontak erat. Misalkan satu rumah positif, maka keluarganya itu ditracing dan dilakukan langkah pertama rapid test antigen. Jika reaktif dinyatakan positif, jika negatif nonreaktif maka dilanjutkan PCR,” ucapnya.
Saat ditanya apakah penambahan kasus itu berasal dari klaster lebaran, Dadang tidak dapat mengatakan secara spesifik. Menurutnya yang saat ini terjadi lebih didominasi klaster keluarga. “Ada indikasi pergerakan orang saat itu kan sangat tinggi. Warga juga disinyalir saat ini sudah seperti normal. Coba lihat kepadatan lalu lintas, di pusat-pusat keramaian sudah seperti biasa. Padahal kita memang ada pengaturan. Contoh di sekitar setu masih ramai aktivitas padahal pol pp sudah melakukan pengawasan dan tidak boleh ada aktivitas tapi warga tetap melaksanakan aktivitas. Jadi memang klasternya masih klaster keluarga. Itu yang paling dominan,” pungkasnya.
Baca juga:
Hasil Uji Sampel Covid-19 Bangkalan Mirip dengan Kudus
AngkaPositivity RateCovid-19 di Surabaya Naik 9 Persen
Kemenkes Benarkan Ada Temuan 145 Kasus Varian Baru Covid-19
145 Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk Indonesia, Terbanyak di Jawa Tengah & DKI
Pemkab Kudus Butuh Tambahan Tenaga Kesehatan untuk Operasikan Isolasi Terpusat
Muncul Klaster Masjid di Karanganyar, 54 Warga Desa Terpapar Covid-19