Kasus Remaja Digilir Pacar dan Teman Pelaku, Polisi Dalami Asal Usul Pil Hexymer
Kepolisian Sektor Pagedangan, Polres Kota Tangerang, masih mendalami dugaan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap OR (16), anak remaja yang tewas usai dicekoki pil hexymer dan dirudapaksa bergiliran.
Kepolisian Sektor Pagedangan, Polres Kota Tangerang, masih mendalami dugaan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap OR (16), anak remaja yang tewas usai dicekoki pil hexymer dan dirudapaksa bergiliran.
Kapolsek Pagedangan AKP Efri menjelaskan, penyelidikan yang dilakukan saat ini berkembang ke arah asal usul pil yang didapat pelaku, untuk diberikan kepada korban sebelum dirudapaksa.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kenapa tangan sering pecah-pecah? Tangan pecah-pecah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Meski tidak menimbulkan masalah serius, hal ini dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi medis, sehingga diagnosisnya sangat penting untuk dilakukan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Tanghulu disukai? Tanghulu tak hanya disukai oleh anak-anak saja, lho. Orang dewasa pun menyukai camilan manis yang satu ini.
"Sedang kita dalami soal pil hexymer itu. Di mana belinya? sedang kita kembangkan sampai ke situ," kata Efri saat dikonfirmasi, Senin (15/6).
Meski begitu, Efri mengaku jajarannya mengalami sejumlah kendala karena baru menangkap empat dari tujuh pelaku. Menurut Efri, perbedaan keterangan soal pil hexymer yang dikonsumsi korban versi para pelaku dan saksi, juga tidak dapat terkonfirmasi, karena korbannya sudah meninggal.
"Pengakuan para tersangka, kalau korban yang meminta pil hexymer dan uang, itu perlu kita kaji. Korban sudah meninggal, ini tidak terkonfirmasi," ucap Efri.
Berdasarkan keterangan saksi dan keluarga korban, lanjut Kapolsek, pasca-kejadian pemerkosaan tersebut, OR sempat mengalami cara bicara yang cadel dan berjalan pincang.
"Pascakejadian itu, korban mengalami sakit beberapa waktu seperti lemas, bicara cadel kemudian jalannya pincang-pincang. Saya belum bisa memastikan (penyebabnya), itu harus ada ahli yang bisa memeriksa. Yang jelas setelah kejadian korban mengalami kesakitan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, OR menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual oleh pacar dan rekan-rekan pacar korban, di kawasan Cihuni, Kabupaten Tangerang.
Dia dipaksa menenggak pil hexymer dan dirudapaksa secara bergiliran oleh pacar dan rekan-rekannya. Atas kejadian itu, korban mengalami sakit hingga tak sadarkan diri.
OR juga sempat menjalani pengobatan di RS Khusus Jiwa di Graha Serpong. Namun oleh keluarga korban, OR dibawa pada 9 Juni dan meninggal pada 11 Juni.
(mdk/cob)