Kasus Ritual Maut di Jember, Khofifah Dorong Penertiban Padepokan Spiritual
Insiden ritual maut yang dilakukan kelompok spiritual Tunggal Jaya Nusantara, membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong pengawasan terhadap aliran tertentu. Khofifah meminta agar ada pemilahan yang lebih tegas, apakah ritual tersebut terkait penyimpangan ajaran agama atau kultur budaya.
Insiden ritual maut yang dilakukan kelompok spiritual Tunggal Jaya Nusantara, membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong pengawasan terhadap aliran tertentu. Khofifah meminta agar ada pemilahan yang lebih tegas, apakah ritual tersebut terkait penyimpangan ajaran agama atau kultur budaya.
"Saya mendengar, kelompok seperti ini bukan hanya Tunggal Jaya Nusantara. Tidak hanya di Jember saja. Ini perlu dikaji, apakah budaya atau agama, sehingga pengaturannya bisa lebih jelas. Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten juga bisa bersikap lewat kepala KUA (tingkat kecamatan)," kata Khofifah saat memimpin rapat koordinasi yang digelar di Pendopo Wahyawibawagraha, Jember, Senin (14/2).
-
Mengapa ritual Tirto Mukti Rekso Bumi dianggap penting? “Sebenarnya ritual Tirto Mukti Rekso Bumi ini tak ada bedanya dengan ritual nenek moyang di masa lalu. Memberikan sesaji di tempat-tempat suci, di hutan-hutan yang dianggap angker dan sebagainya. Bukan berarti kita ingin membangkitkan hal-hal berbau kontroversi. Tapi lebih bagaimana mengemas bahwa ini adalah daya tarik yang berlatar belakang perilaku nenek moyang,”
-
Kapan Ritual Adat Laluhan dilakukan? Pada peringatan hari jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas, Acara Adat Laluhan khas Suku Dayak kembali digelar.
-
Kenapa Ritual Adat Laluhan dilakukan? Lemparan tombak juga diartikan sebagai menombak segala macam kesialan dan hal yang tidak baik lainnya.
-
Bagaimana para biksu berlatih kesabaran selama ritual Thudong? Dalam perjalanan akan melatih kesabaran, sebab Sang Buddha mengajarkan bahwa kesabaran adalah praktik dhamma yang paling tinggi
-
Di mana tradisi Kepungan Tumpeng Tawon dilakukan? Tradisi Kepungan Tumpeng Tawon atau Kepungan Tumpeng Mogana merupakan sastra lisan tradisi tumpengan yang dilakukan oleh masyarakat di daerah pesisir laut Selatan, tepatnya di Desa Mangunweni, Kecamatam Ayah, Kabupaten Kebumen.
-
Kenapa orang menjalankan ritual di Rabu Wekasan? Biasanya, sebagian masyarakat akan melakukan beberapa ritual untuk menolak bala atau musibah yang dipercaya akan datang di Rebo Wekasan.
Rapat tersebut dihadiri jajaran Forkopimda Jember seperti bupati dan wabup, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim dan Kajari jember. Selain itu, turut hadir pula Kepala Kemenag Jember, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MU), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) serta beberapa perwakilan pesantren besar di Jember.
"Karena ini terkait dengan patologi sosial, peran ormas Islam saya harap bisa lebih diperkuat juga," ujar perempuan yang juga Ketua PP Muslimat NU ini.
Selain mendukung rencana pengetatan aktivitas di pantai yang berbahaya, Khofifah juga mendorong bupati Jember untuk membuat regulasi yang lebih ketat terhadap padepokan tertentu seperti dalam kasus kelompok Tunggal Jaya Nusantara.
"Untuk padepokan-padepokan, ini perlu ada tertib sosial yang lebih tertata lagi. Perkecualian untuk padepokan silat yang struktur dan kegiatannya sudah jelas," ujar Khofifah.
Khofifah membandingkannya dengan kasus padepokan Kanjeng Dimas yang terjadi di Probolinggo beberapa tahun silam. Kasus tersebut menelan banyak korban dengan modus penggandaan uang. Namun belum ada regulasi yang secara tegas mengatur soal padepokan yang berpotensi menimbulkan penyimpangan.
"Kalau Jember bisa menyiapkan referensi legal, ini bisa diikuti daerah yang lain. Seperti dulu di Probolinggo ada padepokan Kanjeng Dimas," tutur Khofifah.
Keberadaan regulasi dari Pemkab ini, diharapkan bisa menjadi landasan bagi aparat seperti Polri melalui struktur terendah, yakni Babinkamtibmas, untuk melakukan pengawasan secara langsung.
"Sehingga misal Babinkamtibmas mau turun, ada pijakannya. Misal peribadatan, harus seperti ini, ada kumpul-kumpul sampai malam. Jadi perlu ada pijakannya," pungkas Khofifah.
Setelah memimpin rakor, Khofifah mengunjungi keluarga korban untuk memberikan santunan. Dalam kasus ritual maut yang dilakukan kelompok Tunggal Jaya Nusantara pada Minggu (13/2) dini hari kemarin, 11 orang kehilangan nyawa. Sedangkan 12 orang lainnya, termasuk pimpinan kelompok yakni Nurhasan alias Hasan, berhasil selamat.
Baca juga:
Tragedi Ritual di Pantai Payangan, Khofifah Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi
Semua Korban Ritual Pantai Selatan Ditemukan, Polisi Akan Periksa Pimpinan Kelompok
Kronologi 11 Orang Tewas Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan
Ritual Pantai Selatan Memakan Korban, Polisi Bilang 'Sudah Diingatkan Tapi Nekat'
Puluhan Orang Terseret Ombak saat Ritual di Pantai Payangan