Kata Khofifah soal 'The Power of Emak-emak' di Pilkada Jatim
Sukses 10 perempuan di Pilkada serentak ini membukti bahwa basis massa di Jawa Timur memunculkan fenomena baru tentang betapa kuatnya kaum perempuan di panggung politik elektoral.
Hasil Pilkada serentak 2018 makin meneguhkan kekuatan perempuan Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur. Ini adalah fenomena baru dalam demokrasi Indonesia. Sebab, dari 19 Pilkada di Jawa Timur, termasuk Pilgub, tercatat ada lima ibu-ibu Muslimat NU terpilih menjadi kepala daerah versi quick count.
Yang pertama adalah Ketum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak. Paslon urut satu ini sukses menyingkirkan pesaingnya Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jawa Timur 2018.
-
Bagaimana Khofifah Indar Parawansa mendapatkan dukungan? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak. Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Kemudian yang kedua adalah Puput Tantriana (Cabup Probolinggo), disusul Mundjidah Wahab (Cabup Jombang), Ita Puspita Sari (Cawali Mojokerto), dan Anna Mu’awanah (Cabup Bojonegoro).
Kelima pengurus Muslimat NU di daerahnya masing-masing ini melengkapi kekutan para 'emak-emak' di Jawa Timur yang sudah ada. Seperti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Bupati Jember Faida, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno (ketiganya menjabat sejak Febuari 2016), Wali Kota Batu Dewanti (periode 2017-2022), serta Wali Kota Probolinggo Rukmini Buchori yang menjabat sejak Januari 2014.
Sukses 10 perempuan di Pilkada serentak ini membukti bahwa basis massa di Jawa Timur memunculkan fenomena baru tentang betapa kuatnya kaum perempuan di panggung politik elektoral.
"Alhamdulillah, bahwa tingkat aksebilitas Muslimat NU itu menjadi bagian dari tingkat elektoral. Orang itu memilih karena dia bisa diterima, dan rupanya aksebilitas itu kemudian mengalir pada tingkat elektoral yang kebetulan mereka itu pengurus Muslimat NU," terang Khofifah menjawab fenomena the Power of Emak-emak ini, Senin (2/7).
Tetapi, lanjutnya, ketika mereka (para ibu-ibu) menjadi bupati atau wakil bupati, "Mereka harus jadi ibunya seluruh warga yang dipimpin. Jadi saya rasa format background itu adalah bagian dimana pengabdian itu dilakukan."
"Kemudian ketika dia menjadi pejabat, pengabdian itu dilakukan untuk semua warga yang dipimpinnya," kata mantan Menteri Sosial ini.
Sementara anggota Dewan Pertimbangan DPP NasDem, Haryono Isman menilai, fenomena the Power of Emak-emak di Jawa Timur ini menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia mulai berbenah. "Inilah indahnya demokrasi. Kalau di era lalu (Orde Baru) ndak mungkin kan kejadian seperti ini (sukses kaum perempuan)," kata Haryono di Surabaya.
Tetapi sekali lagi, lanjutnya menandaskan, masyarakat tidak hanya melihat Muslimat NU-nya. "Yang dilihat adalah orangnya, figurnya, seperti Mbak Khofifah, dilihat Mbak Khoffahnya bukan embel-embelnya. Tetapi dukungan Muslimat NU, dukungan partai politik itu tetap penting."
Baca juga:
Khofifah: Pak Surya Paloh yang pertama mendorong saya di Pilgub Jatim
PSU di TPS 49 Manukan Kulon Surabaya, Khofifah-Emil tetap unggul atas Gus Ipul-Puti
AHY: Kemenangan Khofifah di Pilgub Jatim untuk bahan Pilpres 2019
AHY tegaskan Demokrat akan kawal Khofifah-Emil hingga lima tahun ke depan
AHY gelar pertemuan tertutup dengan Khofifah di Surabaya
Bawaslu: Ada laporan politik uang di Sulsel, Lampung dan Jatim