Keciduk Polisi, Pelaku Begal di Samarinda Salahkan Tas Berisi Celana Dalam
"Ada tas isinya celana dalam saja. Makanya itu buat sial (ketangkap) Pak," kilah Mahendra.
Dua pelaku begal spesialis pisau cutter di Samarinda, Kalimantan Timur, Junaedi (25) dan Mahendra (21), diringkus polisi, Selasa (13/8) malam. Tercatat 20 kali mereka membegal wanita di tengah jalan. Kaki keduanya ditembak lantaran nekat hendak kabur. Mahendra mengaku ditangkap polisi, gara-gara pernah hanya mendapatkan celana dalam korban begalnya.
Terbaru, kedua pembegal meresahkan warga Samarinda itu, beraksi Minggu (11/8) malam lalu, sekira pukul 23.30 Wita di Jalan AM Rifaddin Korban wanita melapor terluka sayat di tangan, sementara tasnya dibawa kabur pembegal.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Apa nama kejuaraan balap motor yang diikuti oleh Aldi Satya Mahendra? Setelah berhasil meraih posisi ketiga dalam Race 2 WorldSSP300 di Prancis 2024 yang berlangsung di Sirkuit Magny-Cours pada hari Minggu (8/9/2024), Aldi Satya Mahendra dari Team BrCorse Yamaha kini memimpin dengan total 164 poin.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kenapa PT Garuda Mataram Motor didirikan? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
"Dari laporan korban, kita lakukan lidik," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Iptu Teguh Wibowo, di kantornya, Rabu (14/8).
Penyelidikan berbuah hasil. Sesuai ciri motor dan pelaku yang dilaporkan, kedua pembegal ditangkap di kawasan Karang Paci, diduga hendak kembali membegal wanita. Polisi yang menyergapnya, sempat dibikin repot. "Nekat mau kabur, kita lumpuhkan dengan timah panas," ujar Teguh.
Kedua pelaku, Junaidi dan Mahendra, digelandang ke Mapolsek Samarinda Seberang. Polisi menemukan 3 ponsel hasil begal, dan juga menyita motor yang digunakan untuk membegal. "Kami juga temukan pisau cutter untuk memutus tas korban, dan melukai pelaku ketika beraksi," tambah Teguh.
"Dari catatan kami, pelaku beraksi di 20 lokasi. Baik di wilayah Samarinda Kota, Sungai Pinang dan juga di Samarinda Seberang. Jadi, semua barang-barang hasil begal, seperti HP dijual digunakan diantaranya untuk beli sabu. Semua korbannya wanita, baik itu dilakukan pagi, siang maupun malam hari," ungkap Teguh.
Di hadapan wartawan, Junaedi melontarkan permintaan maafnya, telah membegal kaum wanita di Samarinda. Dia tidak ingin keluarganya, baik adik perempuan, kakak dan ibunya, jadi korban begal. "Saya minta maaf, buat resah warga Samarinda," aku Junaedi, yang sebelumnya meringkuk di penjara terkait kasus pengeroyokan.
Berbeda dengan Junaedi, Mahendra tidak menyesal. Dia malah mengaku sial ditangkap polisi, gara-gara barang hasil begal milik korban yang dia begal, berisi pakaian dalam. "Ada tas isinya celana dalam saja. Makanya itu buat sial (ketangkap) Pak," kilah Mahendra.
(mdk/rhm)