Keistimewaan Rasyid Rajasa bikin rakyat kecil sakit hati
Rasyid tidak ditahan, dia bebas berekreasi nonton wayang di Candi Borobudur. Rasyid pun bebas main futsal bersama teman.
Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari menilai keistimewaan yang diterima oleh putra bungsu Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa dalam proses penegakan hukum sangat menyakiti rasa keadilan masyarakat.
"Ini menyakitkan. Sepatutnya dia (Rasyid) tidak gegabah memanfaatkan keistimewaan yang menyakitkan bagi masyarakat yang sedang bermasalah dengan hukum tapi tidak mempunyai keistimewaan seperti yang sedang Rasyid nikmati," kata Eva kepada merdeka.com, Senin (4/3).
Selain itu, dia juga berpendapat seharusnya pengadilan tidak memberikan keistimewaan kepada Rasyid untuk hal yang tidak darurat. Terlebih lagi, Rasyid diketahui justru ikut ke pertunjukkan Wayang bersama keluarganya ke Candi Borobudur.
"Sepatutnya ijin pengadilan memberikan izin hanya untuk emergency, bukan untuk rekreasi," imbuhnya.
Dia juga menilai keistimewaan yang dilakukan oleh pengadilan ini merupakan persoalan yang dihadapi Hatta Rajasa. Seharusnya, kata dia, untuk menjaga nilai keadilan, Hatta tidak perlu memberikan jaminan kepada anaknya.
"Ini problem Pak Hatta Rajasa juga selaku penjamin, sepatutnya juga menjaga agar perilaku Rasyid tidak mendatangkan pertanyaan-pertanyaan masyarakat sekaligus menyulitkan posisi pengadilan. Sepatutnya pengadilan mengevaluasi izin penahanan luar sehingga memenuhi rasa keadilan masyarakat," tegas dia.
Meski begitu, Eva tidak serta merta menyalahkan Hatta sebagai orang tua Rasyid. Namun Eva berharap agar Hatta tidak menyalahgunakan jaminan itu dengan membiarkan anaknya melakukan kegiatan yang dapat menyakiti rasa keadilan.
"Pasti akan tetap menjamin (Hatta), karena kesempatan itu memungkinkan. Tapi janganlah lalu dipergunakan untuk kegiatan rekreasi begitu. Ngono yo ngono ning ojo ngono!" terang Eva.