Kejagung incar tersangka baru kasus korupsi Transjakarta
Sampai sekarang belum ada tersangka baru tapi tidak tertutup kemungkinan penyidik menetapkannya.
Kejaksaan Agung (Kejagung) membidik tersangka baru dugaan korupsi mengembungkan harga (mark up) pengadaan bus Transjakarta pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta senilai Rp1,5 triliun. Sampai saat ini belum ada tersangka baru.
Kejagung sebelumnya telah menahan mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Udar Pristono yang menjadi tersangka dugaan korupsi tersebut. Namun, sampai sekarang belum ada tersangka baru tapi tidak tertutup kemungkinan penyidik menetapkannya, kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony T Spontana di Jakarta, Kamis (18/9).
Sementara itu, Tony mengatakan, tiga saksi dugaan korupsi bus Transjakarta itu yang sedianya akan diperiksa pada Kamis (18/9) mangkir dari panggilan penyidik. Ketiga saksi itu, Franky Mangatas (Inspektur Wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta), Eko Haryanto (PNS/Manager Umum pada Sub Bagian Tata Usaha Unit Pengelola Transjakarta Busway pada Dinas Perhubungan Propinsi DKI Jakarta) dan Yusrizalsyah (PNS pada Dinas Perhubungan Propinsi DKI Jakarta).
"Hingga pukul 15.00 Wib, ketiga Saksi tersebut belum hadir memenuhi panggilan penyidik," katanya kepada Antara, Kamis (18/9).
Sampai sekarang kejagung sudah menetapkan tujuh tersangka, di antaranya Udar Pristono (mantan Kadishub DKI Jakarta) dan P (Direktur Pusat Teknologi dan Sistem Transportasi di Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPT).
Dua lainnya, DA (pegawai negeri sipil pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Pejabat Pembuat Komitmen) dan ST (PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 Dinas Perhubungan DKI Jakarta).
Pengadaan bus Transjakarta itu terdiri atas busway senilai Rp1 triliun dan bus peremajaan dari angkutan umum reguler senilai Rp500 miliar.
Seperti diketahui, busway Transjakarta yang digadang-gadang sebagai potret keberhasilan Provinsi DKI Jakarta dalam menata transportasi massal itu sering diterpa masalah dari bus baru yang mogok sampai baut sambungan busway patah di jalan