Kekecewaan Nakes di RSUD Banten, Insentif Belum Dibayar dan Beli Masker Sendiri
Tenaga kesehatan (nakes) yang menangani kasus Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten tengah kecewa. Insentif mereka sejak Oktober 2020 belum juga dibayarkan.
Tenaga kesehatan (nakes) yang menangani kasus Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten tengah kecewa. Insentif mereka sejak Oktober 2020 belum juga dibayarkan.
Kondisi ini terjadi di saat para nakes tengah berjibaku dengan bertambahnya pasien Covid19 di RSUD Banten. Saat mereka menghadapi risiko besar, haknya belum juga diberikan.
-
Bagaimana cara rumah sakit memindahkan pasiennya? Pihak rumah sakit akhirnya terpaksa memindahkan pasiennya termasuk mereka yang sedang dirawat di ICU, bayi-bayi di inkubator ke fasilitas lain karena mereka takut terjadi pertumpahan darah di sekitar rumah sakit.
-
Di mana rumah sakit yang diperintahkan untuk dikosongkan berada? Pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Senin di wilayah Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada Senin.
-
Kapan Nia Ramadhani menjaga ibundanya di rumah sakit? Pagi ini ibunda Nia menjalani perawatan atas sakitnya.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
-
Bagaimana Nia Ramadhani menjaga ibundanya di rumah sakit? Ia pun menemani sang ibunda selama dirawat di RS. Merasa Khawatir Nia mengaku tidak tenang melihat sang ibunda terbaring tidak berdaya di rumah sakit. Ia pun merekam momen itu dan mengunggahnya di story.
-
Siapa yang sedang dirawat di rumah sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
"Kita sudah capek, lelah, pasien nambah banyak, tapi dari pemerintah nggak ada kepastian gini, udah kaya mempermainkan kita. Gimana yah demo nggak bisa, takut dipecat," kata salah seorang tenaga kesehatan RSUD Banten yang tak mau menyebutkan nama, Kamis (1/7).
Bukan hanya soal insentif, nakes juga mengeluhkan ketersediaan alat untuk melindungi diri. Mereka mengaku harus membeli masker KN95 dan vitamin dengan dana pribadi, karena jatahnya terbatas. Satu tim yang terdiri dari 6 nakes hanya mendapat 3 makser.
"Kita beli sendiri masker KN95, gimana kalau gak dari uang itu (insentif), sedangkan kita sudah nggak ada perhatian suplai vitamin dan masker," katanya.
Para nakes saat ini hanya mengandalkan honor sebagai karyawan RSUD Banten. Uang itu digunakan untuk menghidupi keluarga, juga untuk membeli alat pelindung diri.
"Berapa sih gajinya, nggak gede kalau gak ngandelin insentif. Mana cukup buat hidupin anak-istri. Kita ini bertahan untuk jadi nakes Covid tapi nggak ada kepastian," katanya.
Saat ini para nakes sudah mulai kelelahan. Tak sedikit pula yang terpapar Covid-19. Sementara itu pasien baru Covid-19 yang masuk ke RSUD Banten mencapai 20 orang per hari, sehingga pihak manajemen mengubah ruang IGD menjadi ruangan perawatan ICU pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengakui insentif nakes di RSUD Banten masih tertunggak. Dia mengatakan, manajemen rumah sakit masih menyusun berkas yang dibutuhkan untuk pencairan.
"Oleh pihak manajemen RSUD Banten sedang dalam proses penyusunan berkas-berkas yang dibutuhkan dalam pengajuan pencairan," ujarnya singkat melalui pesan WhatshApp di group Info Covid-19 Banten, Jumat (2/7).
Baca juga:
Sri Mulyani Klaim Insentif Tenaga Kesehatan Pusat di 2020 Sudah Dibayarkan
Akhir Juni 2021, Realisasi Insentif Tenaga Kesehatan Capai Rp2,65 T
CEK FAKTA: Tidak ada Penghentian Pembayaran Insentif Nakes
Pemkab Bogor Minta Kemenkes Segera Cairkan Klaim Rumah Sakit Tangani Pasien Covid-19
Mendagri Diminta Tegur Kepala Daerah Tak Anggarkan Insentif Tenaga Kesehatan
Ribuan Nakes di Tanjungpinang Belum Terima Insentif