Kelakuan nyentrik kakek dan nenek bikin heboh
Mbah Supri hanya satu dari sekian banyak kakek dan nenek yang punya hobi unik.
Tua-tua keladi makin tua makin menjadi, itulah peribahasa yang pantas diucapkan oleh kakek dan nenek nyentrik ini. Supriyanto misalnya, kakek berusia 62 tahun membuat heboh netizen karena aksinya menggunakan i-line skate (sepatu roda) di jalanan Yogyakarta.
Foto Supriyanto yang tengah beraksi dari Malioboro ke titik nol Yogyakarta yang diunggah netizen ke Facebook menjadi perhatian. Dalam foto tersebut tampak Supri tengah berdiri di atas i-line skatenya dengan kaos hitam, topi dan headset di kepala laiknya anak muda.
Namun rupanya bukan hanya mbah Supri yang usainya tak lagi muda tapi tetap nyentrik layaknya anak muda. Siapa lagi kakek nenek nyentrik yang menghebohkan itu? berikut dihimpun merdeka.com, Minggu (18/10):
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
-
Bagaimana kata-kata indah bisa menginspirasi kita? Dengan keindahan makna dan ucapan, kata-kata Bahasa Indonesia yang bermakna indah bisa menjadi inspirasi dalam menulis karya hingga pemberian nama.
-
Kenapa kata-kata berkelas ini bisa memberikan inspirasi dalam hidup? Kata berkelas bisa dibaca untuk memberikan inspirasi dan semangat dalam menjalani kehidupan.
Nenek nyentrik ala putri Indonesia rajin hadir di acara aksi demo
Nenek Ernawati (65), kerap hadir pada saat ada aksi demo di Jakarta, dia bahkan merasa percaya diri turun ke tengah pengunjuk rasa ikut serta dalam aksi tersebut dengan berkostum ala putri Indonesia dengan dandanan make-up hadir untuk berorasi di depan Gedung MK . Dia datang untuk meminta MK menegakkan kebenaran.
"Datang ke sini untuk menegakkan kebenaran, biar hukum Indonesia benar," ucap Nenek 65 tahun ini.
Ernawati selalu datang pada acara aksi demo dengan pakaian serba hitam, topi dan kacamata hitam dan mobil jeep. Wanita paruh baya ini juga menggunakan sejumlah gelang di lengan-lengannya serta cincin yang menghiasi jari jemarinya khas Indonesia Timur. Dengan tampilan nyentriknya itu nenek Erna sering menjadi sorotan publik dan media.
Begitupun pada aksi demo buruh waktu lalu, nenek Erna datang menggunakan mobil jeep yang sudah dimodifikasi, tidak ketinggalan kostum ala putri Indonesia dengan slempang di pundaknya bertuliskan presiden perdamaian.
"Saya datang kesini sebagai wujud partisipasi dan menyebarkan kedamaian. Salam perdamaian!," kata Nenek Erna dengan penuh semangat.
Nenek Erna lebih banyak tampil dikerumunan pengunjuk rasa dengan berdiri seperti ala putri Indoesia, tanpa banyak bicara
Kakek Sukimin ramaikan demo buruh di Istana
Di kerumunan aksi para buruh menuntut kenaikan upah dan kesejahteraan hidup, ada seorang kakek tua yang hadir ikut berdemo di depan Istana Kepresidenan, Jakarta. Dengan kostum unik, dia menarik perhatian para demonstran.
Kakek Sukimin memakai caping ala petani, kaos t-shit dan kaos kaki panjang warna warni (belang-belang). Dia memegang sebuah papan yang memuat tulisan yang bikin pembacanya tertawa. Sontak kakek ini menjadi perhatian massa dan media.
Sukimin (82) kakek asal Solo, yang mengaku pensiunan TNI AD tahun 1958. Sudah dari pukul 8 pagi tiba di Istana untuk mendukung demo buruh di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
"Saya sengaja datang ke sini untuk dukung buruh yang ikut demo," tutur Sukimin, saat diwawancarai awak media, Selasa (1/9).
Sukimin juga mengatakan buruh harus bisa bersatu, jika memang ingin didengar oleh Presiden Jokowi. "Jangan ada banyak organisasi buruh, kalau bisa satu aja, biar bisa kompak," pintanya.
Selain itu, kakek sembilan cucu ini juga mengatakan harus ada musyawarah mufakat dan jangan ambil keputusan sepihak.
"Buat apaan ada DPR sama MPR kalo cuma makanin duit rakyat doang, mobil udah pada bagus, masih aja duit rakyat dimakan," kata Sukimin dengan suara lantang.
Menurut dia, pemerintah dan bawahannya harus mengikuti aturan yang sudah dibuat dan yang sudah ada.
"Jangan rakyat dong yang ditekan dan tertekan, pemerintah harus perhatikan kaum yang di bawah (rakyat)," ujarnya.
Mbah Supri mahir menggunakan sepatu roda
Batas usia bukanlah batas seseorang untuk melakukan sesuatu, bahkan bisa dibilang cukup ekstrem. Hal itu dibuktikan oleh Supriyanto, kakek berusia 62 tahun yang membuat heboh netizen karena aksinya menggunakan i-line skate (sepatu roda) di jalanan Yogyakarta.
Foto Supriyanto yang tengah beraksi dari Malioboro ke titik nol Yogyakarta yang diunggah netizen ke Facebook menjadi perhatian. Dalam foto tersebut tampak Supri tengah berdiri di atas i-line skatenya dengan kaos hitam, topi dan headset di kepala layaknya anak muda. Ribuan netizen pun menyukai foto tersebut dan menuai banyak komentar.
Mbah Supri, begitu panggilan akrab Supriyanto, mengaku tidak menyangka aksinya itu membuat heboh. Dia bahkan tidak tahu jika ada yang memotretnya.
"Saya tidak tahu, mungkin mereka pakai handphone begitu, jadi saya tidak lihat. Ada memang yang saya lihat memoto, tapi saya cuek saja," kata pensiunan operator palang pintu kereta api di stasiun Sentolo saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Gamping Lor, Sleman, Sabtu (17/10).
Kakek satu cucu ini mulai menggeluti i-line skate sejak tahun 2008 lalu. Awalnya bermula dari kekhawatiran tidak memiliki kegiatan seusai pensiun. "Ceritanya saya itu mau pensiun, saya mikir nanti kalau pensiun mau ngapain. Akhirnya mencari kegiatan, ketemulah dengan ini," ujarnya.
Sayangnya karena usianya yang sudah lanjut tidak memberinya kesempatan untuk ikut dalam club ataupun perlombaan. Agus sebagai pelatih Mbah Supri, dia pun kemudian diajari i-line skate extrem jalan raya.
"Karena tidak bisa ikut kompetisi, Agus bilang sudah tak ajari buat jalan-jalan di jalan raya. Akhirnya mulai latihan di jalan raya. Musuhnya mobil-mobil," ungkapnya.
Setahun berlatih bersama Agus, Mbah Supri pun kemudian memulai petualangannya sendiri menaklukan jalanan Yogyakarta. Hampir setiap hari dia menyusuri jalan raya untuk sekadar mengisi waktu luangnya.
"Kalau di rumah terus pusing saya. Jadi pagi mesti keluar, siang sudah pulang," tandasnya.
Bahkan mbah Supri mengaku berani jika ditantang bertanding dengan anak-anak muda. Namun dia tidak menjamin bisa menang. "Kalau bertanding saja berani. Kalah menang itu nggak jamin," ujarnya sambil tertawa.