Kejadian Langka! Dahi Nenek 107 Tahun Tumbuh Tanduk Sampai jadi Perbincangan, Disebut Bikin Panjang Umur
Penyebab pertumbuhan tanduk pada kepala manusia telah terungkap.
Umumnya, kepala manusia hanya ditumbuhi rambut. Tetapi ada fenomena menarik di mana beberapa orang mengalami pertumbuhan tanduk di kepala mereka. Salah satu yang paling mencolok adalah seorang nenek berusia 107 tahun dari Tiongkok bernama Chen. Dia menjadi sorotan di media sosial karena tanduk yang tumbuh di dahinya. Tanduk tersebut mencapai panjang 10 sentimeter. Tanduk itu mulai muncul beberapa tahun lalu dan kini menjadi simbol kesehatan serta umur panjang di kalangan masyarakat setempat.
Chen berasal dari Puning, Provinsi Guangdong, dan kini dikenal sebagai selebriti lokal berkat tanduknya. Penduduk di daerah tersebut bahkan menyebutnya "tanduk panjang umur". Sebab kondisi kesehatan Chen tetap prima meskipun sudah berusia sangat lanjut. Video yang menunjukkan 'tanduk setan' miliknya menjadi viral di Douyin, platform mirip TikTok di Tiongkok. Banyak pengguna yang terkesan dan menyarankan agar Chen mempertahankan tanduknya. Meskipun tampak unik, para dokter menyebutkan bahwa kondisi ini merupakan kelainan medis yang dikenal sebagai tanduk kulit. Keanehan ini pun menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Berikut adalah rangkuman mengenai kisah orang bertanduk, melansir dari New York Post, Kamis (31/10).
Asal Usul Tanduk Chen
Chen, nenek berusia 107 tahun asal Puning, mendadak menjadi perhatian publik. Keunikan dirinya terletak pada 'tanduk panjang umur' yang mencolok, sehingga banyak warga setempat terpesona. Banyak yang bertanya-tanya mengenai apakah tanduk tersebut berhubungan dengan umur panjang yang ia miliki. Melalui Douyin, platform mirip TikTok di Tiongkok, kisah Chen dan tanduknya diperkenalkan kepada masyarakat luas. Dalam video yang viral, terlihat jelas tanduk setinggi 10 centimeter tumbuh di dahinya. Fenomena ini berhasil menarik perhatian netizen, yang penasaran dengan cerita di balik keunikan Chen.
Penduduk Puning menyambut baik kejadian ini. Mereka menganggap tanduk tersebut sebagai simbol berkah dan kesehatan yang dimiliki Chen. Banyak pengguna media sosial memberikan komentar positif mengenai pertumbuhan tanduk yang tidak biasa ini. Hingga kini, Chen tetap menjalani kehidupan sehat dan aktif, tanpa niat untuk menghilangkan tanduk yang menjadi ciri khasnya. Dengan semangat yang tinggi, Chen menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap bersinar dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Penjelasan Dokter
Tanduk kulit, atau yang dikenal dengan istilah cutaneous horn merupakan suatu kondisi medis yang cukup jarang dan memiliki penampilan mirip dengan tanduk hewan. Para dokter menjelaskan bahwa formasi ini terbuat dari keratin, yaitu protein yang juga membentuk rambut dan kuku pada manusia. Tanduk kulit dapat muncul di berbagai area tubuh, termasuk di wajah, sebagaimana yang dialami oleh Chen.
Mengutip dari The Mirror, Dr. Wang, seorang ahli dermatologi menjelaskan pembentukan tanduk kulit umumnya disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan.
"Pertumbuhannya biasanya jinak, tetapi tetap perlu dipantau karena ada kemungkinan berkembang menjadi tumor," ungkapnya.
Meskipun fenomena ini tergolong langka, kasus tanduk kulit relatif sering dijumpai di negara-negara yang memiliki tingkat paparan sinar matahari tinggi. Mitos mengenai 'tanduk panjang umur' yang dimiliki Chen telah memicu perdebatan di masyarakat. Sebagian orang percaya pertumbuhan yang tidak biasa ini membawa keberuntungan. Namun, para ahli membantah keyakinan tersebut dan menjelaskan bahwa tanduk kulit hanyalah sebuah kelainan medis yang tidak memiliki hubungan dengan kesehatan atau umur panjang. Dengan demikian, penting bagi orang yang mengalami kondisi ini untuk mendapatkan perhatian medis yang tepat dan tidak terpengaruh oleh mitos yang beredar di masyarakat.
Kasus Petani di India
Menurut The Sun, seorang petani bernama Shyam Lal Yadav yang berusia 74 tahun dari India, mengalami kejadian unik dengan munculnya tanduk di kepalanya. Laporan menyebutkan tanduk tersebut mulai muncul setelah Yadav mengalami benturan di bagian kepala beberapa tahun lalu. Akibat fenomena ini, ia harus mencari perawatan medis yang serius untuk menangani kondisi langka yang dialaminya. Awalnya, Yadav tidak menyadari bahwa benjolan di kepalanya akan berkembang menjadi tanduk yang cukup mencolok. Selama bertahun-tahun, ia meminta tukang cukur untuk memangkas benjolan tersebut, namun tanduknya terus saja tumbuh. Setelah mendapatkan saran untuk menjalani pemeriksaan medis, Yadav akhirnya memutuskan untuk mengangkat tanduk itu melalui prosedur pembedahan.
Dokter yang menangani Yadav menjelaskan kondisi tanduk yang dialaminya masuk dalam kategori kelainan medis yang dikenal sebagai tanduk kulit, yang mirip dengan kondisi yang dialami oleh Chen. Mereka menyarankan agar kasus semacam ini segera ditangani, karena tanduk tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, fenomena munculnya tanduk pada manusia ini tetap menarik perhatian dari kalangan medis dan masyarakat umum. Banyak orang penasaran mengenai penyebab serta potensi bahaya yang ditimbulkan oleh kondisi ini.