Kelelahan Urus Logistik Pemilu, Ketua PPS di OKU Timur Meninggal Dunia
Ketua PPS di OKU Timur sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Almarhum mengembuskan napas terakhir dalam perawatan di rumah sakit, Minggu (18/2) sore.
- PSU di Kuala Lumpur Digelar 10 Maret, DPT Ada 62.217
- Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal
- Perjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang
- Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel
Kelelahan Urus Logistik Pemilu, Ketua PPS di OKU Timur Meninggal Dunia
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Banuayu, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, bernama Suryadi (40), meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.
Dia dirawat karena kelelahan usai mengurus logistik pemilihan umum.
Pada Selasa (13/2), Suryadi turut mengantar logistik pemilu ke setiap TPS di desanya. Saat itu ia mengeluhkan kesehatannya namun ngotot tetap bekerja.
Saat pencoblosan keesokan harinya, Suryadi memantau jalannya pemilu di TPS 03 dan turut mencoblos.
Tiba-tiba, dia mengeluh mual dan dilarikan ke puskesmas. Lantaran kesehatannya menurun, almarhum dirujuk ke RSUD Martapura OKU Timur.
Almarhum mengembuskan napas terakhir dalam perawatan di rumah sakit, Minggu (18/2) sore.
"Karena kelelahan mengurus logistik pemilu pada H-1 almarhum jatuh sakit dan hari pencoblosan dirawat di rumah sakit. Almarhum meninggal Minggu sore kemarin,"
ungkap Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya, Selasa (20/2).
merdeka.com
Dalam waktu dekat, KPU akan menyerahkan santunan sebesar Rp46 juta kepada ahli waris. Saat ini masih menunggu surat keterangan dari rumah sakit mengenai penyebab kematian.
"Segera diurus syarat-syaratnya agar ahli waris mendapatkan haknya,"
kata Andika.
merdeka.com
Andika mengaku turut berduka atas kematian salah seorang petugas pemilu.
Dia juga mengimbau petugas pemilu dapat menjaga kesehatan karena proses rekapitulasi suara masih berlangsung hingga Maret mendatang.
"Sama-sama kita menjaga kesehatan karena proses pemilu cukup panjang," kata Andika.