Kelompok begal kini ubah pola aksi, langsung main tembak korban
Senjata api yang digunakan oleh para pelaku pidana jalanan memang banyak diperoleh dari kawasan Lampung. Pihak Kepolisian sebenarnya juga telah melakukan tindakan nyata untuk menekan peredarannya.
Praktik kejahatan jalanan (begal) kian mengerikan. Pelaku tak segan melukai korban bahkan menghilangkan nyawa.
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengatakan ada pergeseran pola kelompok begal beraksi. "Kalau dulu polanya begal motor itu kalau dia nggak dapat barangnya, dia nodong dengan senjata tajam, senjata api. Kalau sekarang tidak ada nodong-nodong lagi, langsung dia tembak," tutur Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (9/7).
-
Di mana showroom "Kerajaan Mobil" berada? Di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Madiun, terdapat sebuah showroom jual beli mobil yang cukup besar.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Apa merek motor pertama di Indonesia? Apa merek motor pertama di Indonesia? Motor pertama di Indonesia merupakan buatan Hildebrand & Wolfmüller, yang dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John C. Potter.
-
Kapan motor pertama tiba di Indonesia? Setelah menunggu satu tahun, akhirnya motor pertama tersebut tiba di Pelabuhan Semarang pada tahun 1893.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
Setyo menyebut, senjata api yang digunakan oleh para pelaku pidana jalanan memang banyak diperoleh dari kawasan Lampung. Pihak Kepolisian sebenarnya juga telah melakukan tindakan nyata untuk menekan peredarannya.
"Senjata yang beredar di begal-begal itu senjata rakitan. Dia tidak bisa didata karena tidak masuk dalam data pengawasan badan intelijen keamanan. Yang di Baintelkam itu pabrikan, ada serinya nomornya, surat-surat jelas, termasuk yang dipakai perbakin," jelas dia.
Berdasarkan penelitian, biasanya para penjual senjata api rakitan di Lampung menggunakan metode pemasaran lewat sopir truk dan pengemudi angkutan barang yang melintas. Mereka menjual di kisaran harga Rp 2,5 juta sampai Rp 3,5 juta dan mendapat tiga sampai lima butir peluru.
"Yang penting untuk penyebaran senjata rakitan ini, informasi dari masyarakat (perlu). Pembuat-pembuat senjata rakitan itu yang tahu masyarakat. Saya mohon cepat lapor (saat mengetahui). Kalau cepat lapor, pasti cepat ditangani. Kalau nggak ada yang lapor, polisi tahu, cuma cukup lama," ujar Setyo.
Selain aktif melaporkan jika mengetahui adanya peredaran dan penjualan senjata api di daerahnya, polisi juga mengimbau masyarakat agar dapat waspada. Termasuk juga bijaksana dalam menampilkan barang berharga di muka umum.
"Pakai perhiasan yang tidak perlu lah naik bis kota. Pakai kalung, gelang. Selama itu ada kesempatan, pasti orang yang tidak punya niat pun akan terpancing. Itu teori klasik," jelas Setyo.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pencuri dan penadah MacBook Staf Kepresidenan tewas ditembak
Senpi begal penembak wanita di Tangerang rakitan dari Lampung
Polres Jakbar tangkap komplotan rampok anak buah Moeldoko
Kapolres Jakbar: Tenaga ahli KSP bukan dibegal tapi modus kempes ban
3 Aksi begal di Indonesia mengerikan, perkosa dan bunuh korban
Begal tak tahu harga, sepeda seharga Rp 40 juta dijual cuma Rp 1 juta
Jelang Asian Games 2018, Kapolda Sumsel ancam copot kapolres gagal basmi begal