Kelompok teror aniaya warga Poso hingga tewas
Korban meninggal dalam keadaan tangan terikat.
Muhammad Fadli (55) tewas usai dianiaya oleh sekelompok orang di rumahnya, Desa Padanglembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Poso, Sulawesi Tengah. Korban menghembuskan napas terakhirnya di hadapan istrinya.
Saat ini, polisi tengah memburu lima pelaku pembunuh Fadli yang sempat meresahkan warga. Diduga, para pelaku merupakan anggota kelompok teror di Poso dan sekitarnya.
"Pelaku pembunuhan itu diduga kuat sebagai pelaku teror di Kabupaten Poso dan sekitarnya," ujar Juru bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Utoro Saputro, Senin (22/9), seperti dilansir Antara.
Penganiayaan yang berakhir dengan pembunuhan itu berlangsung Kamis (18/9) malam lalu di kediaman korban. Fadli meninggal dunia dengan luka sayatan benda tajam di lehernya. Korban juga meninggal dalam keadaan tangan terikat.
Dari keterangan saksi, lima pelaku yang menggunakan penutup wajah itu memang mengincar korban dengan alasan tertentu. Istri korban juga sempat melerai ketika para pelaku menganiaya korban, namun disuruh masuk dengan ancaman todongan senjata.
Polisi hingga saat ini telah memintai keterangan tiga saksi yang mengetahui kronologis kejadian tersebut. Sementara, para pelaku diduga masih bersembunyi di hutan belantara di wilayah Kabupaten Poso.
Pada awal Juni 2014, seorang warga Desa Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir juga menjadi korban penembakan orang misterius namun tidak meninggal dunia. Korban yang sedang memperbaiki gubuk di kebun itu ditembak dua kali dan melukai kaki dan pinggangnya.
Polisi menduga pelaku penembakan tersebut adalah kelompok yang sama yang juga membunuh Muhammad Fadli. Aparat keamanan hingga saat ini gencar melakukan razia di sejumlah lokasi untuk mengungkap misteri tindak kekerasan dan pembunuhan tersebut.