Keluarga Saksi Kasus Benih Lobster yang Meninggal: Deden Sakit Komplikasi Menahun
Penyakit yang diderita Deden adalah penyakit komplikasi menahun yang kerap kambuh akibat kelelahan. Selain itu, keluarga Deden yaitu istri dan anaknya masih melakukan isolasi mandiri.
Salah satu saksi kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster atau benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meninggal dunia. Saksi tersebut yakni Pengendali PT Aero Citra Kargo (ACK) Deden Deni.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan kabar tersebut. Menurut Ali, Deden Deni meninggal pada 31 Desember 2020. "Informasi yang kami terima, yang bersangkutan meninggal sekitar tanggal 31 Desember yang lalu," ujar Ali dalam keterangannya, Senin (4/1).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang Prabowo masak di acara tersebut? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menghadiri lomba memasak yang digelar Partai Golkar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1). Prabowo juga turut memasak salah satu makanan Indonesia yakni, nasi goreng.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
Menanggapi pemberitaan yang beredar di media massa, perwakilan keluarga, Junaedi mengatakan Deden meninggal karena sakit yang sudah diderita sejak lama. Junaedi mengatakan Deden Deni meninggal pada hari Kamis, 31 Desember 2020 pukul 16.35 di RS Ciputra Tangerang setelah dirawat sejak 19 Desember 2020.
"Terkait rincian penyakit yang diderita, pihak keluarga menyatakan hal tersebut termasuk privasi keluarga," kata Junaedi dalam keterangan yang diterima, Selasa (5/1).
Namun Junaedi menginformasikan, penyakit yang diderita Deden adalah penyakit komplikasi menahun yang kerap kambuh akibat kelelahan. Selain itu, keluarga Deden yaitu istri dan anaknya masih melakukan isolasi mandiri.
"Hingga saat ini keluarga masih dalam kondisi berduka dan mengalami trauma mendalam karena disangkut-pautkan dengan kasus ini. Untuk itu, kami memohon pihak media untuk menghentikan polemik seputar kematian Deden Deni," katanya.
KPK sebelumnya juga memastikan dengan meninggalnya salah satu saksi tak akan memengaruhi proses penyidikan. Menurut Ali, pihak lembaga antirasuah sudah mengantongi bukti permulaan yang cukup untuk membuktikan adanya tindak pidana dalam kasus ini nanti di Pengadilan Tipikor.
"Namun demikian proses penyidikan perkara tersangka EP (Edhy Prabowo) dkk tidak terganggu, sejauh ini masih berjalan dan tentu masih banyak saksi dan alat bukti lain yang memperkuat pembuktian rangkaian perbuatan dugaan korupsi para tersangka tersebut," kata Ali.
Deden Deni sendiri sempat menjalani pemeriksaan tim penyidik lembaga antirasuah pada Senin, 7 Desember 2020. Saat itu, tim penyidik menelisik Deden Deni soal aktivitas PT ACK soal pengajuan izin ekspor benur di KKP.
"Didalami mengenai pengetahuan saksi tentang aktivitas PT ACK dalam pengajuan permohonan izin ekspor benur lobster di KKP," kata Ali soal pemeriksaan Deden Deni.
Dalam kasus ini KPK menjerat Edhy Prabowo dan enam tersangka lainnya. Mereka adalah Safri (SAF) selaku Stafsus Menteri KKP, Siswadi (SWD) selaku Pengurus PT Aero Citra Kargo, Ainul Faqih (AF) selaku Staf istri Menteri KKP, Andreau Pribadi Misanta (APM) selaku Stafsus Menteri KKP, Amiril Mukminin (AM) selaku sespri menteri, dan Suharjito (SJT) selaku Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama (DPPP).
Edhy diduga telah menerima sejumlah uang dari Suharjito, chairman holding company PT Dua Putera Perkasa (DPP). Perusahaan Suharjito telah 10 kali mengirim benih lobster dengan menggunakan jasa PT Aero Citra Kargo (PT ACK).
Untuk melakukan ekspor benih lobster hanya dapat melalui forwarder PT Aero Citra Kargo dengan biaya angkut Rp 1.800/ekor.
Diduga upaya monopoli itu dimulai dengan Surat Keputusan Nomor 53/KEP MEN-KP/2020 tentang Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Perizinan Usaha Perikanan Budidaya Lobster yang diterbitkan Edhy pada 14 Mei 2020.
Baca juga:
KPK Kembali Periksa Mantan Menteri KP Edhy Prabowo
Saksi Kasus Suap Benur Meninggal, KPK Pastikan Penyidikan Tetap Berjalan
Periksa Edhy Prabowo, KPK Telisik Aliran Dana dari Eksportir Benih Lobster
Kasus Suap Edhy Prabowo, KPK Panggil Tiga Direktur Perusahaan Eksportir Lobster
PKS: Dua Menteri Korupsi Jadi Prestasi Buruk Periode II Jokowi