Keluarga yakin dr Indra korban produsen vaksin palsu
Kakak kandung yakin dr Indra tidak mengetahui bahwa vaksin tersebut tenryata palsu.
Keluarga tersangka kasus peredaran vaksin palsu, dr Indra Sugiarno, Sp.A yakin dokter tersebut tidak terlibat langsung dari kasus ini.
"Dia (dr Indra) jelas sebagai korban dari produsen dan distributor vaksin palsu ini," kata kakak kandung dr Indra, Damayanti di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Dia yakin adiknya tidak mengetahui bahwa vaksin yang digunakannya ternyata palsu. Apalagi ada anggota keluarganya yang turut menjadi korban atas vaksin tersebut. Dia menuturkan, cucunya tidak mengalami gejala sakit apapun setelah mendapatkan suntikan vaksin palsu.
"Bagaimana mungkin seorang kakek tega menyuntikkan racun kepada cucunya, darah dagingnya sendiri. Dia sangat sayang pada anak-anaknya, apalagi dia sebagai dokter spesialis anak," ucapnya.
Yanti menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum. Tapi dia juga meminta masyarakat mengedepankan azas praduga tidak bersalah.
Hal senada diungkapkan kuasa hukum dr Indra, Fahmi M. Rajab. Dia meyakini kliennya tidak mengetahui vaksin yang digunakannya itu palsu. Indra mendapat vaksin palsu dari seorang 'sales' berinisial S. Dia merupakan sales perusahaan yang biasa memasok obat ke Rumah Sakit Harapan Bunda. Indra juga sempat mempertanyakan keaslian vaksin pada sales tersebut.
Saat itu terjadi kekosongan vaksin di rumah sakit, sehingga Indra harus mencari pasokan vaksin dari luar dengan pertimbangan banyak dibutuhkan pasien.
"Pada Januari (2016) ada kekosongan vaksin. Beberapa pasien mencari vaksin ke dr Indra. Akhirnya dr Indra mencari sales dari perusahaan yang biasa menyuplai obat. Masalahnya, obat itu bukan dari perusahaan tersebut, tapi dari sales pribadi yang menawarkan," papar Fahmi.
Indra merupakan satu dari tiga dokter yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus vaksin palsu. Indra diketahui berprofesi sebagai dokter spesialis anak di Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara sejauh ini penyidik Bareskrim telah menetapkan 23 tersangka dalam kasus tersebut. Kendati demikian hanya 20 orang yang ditahan di Rutan Bareskrim. Sementara tiga orang lainnya tidak ditahan karena masih berusia di bawah umur dan memiliki anak kecil yang perlu dirawat.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya merinci, dari 23 orang tersangka kasus vaksin, memiliki peran masing-masing yakni produsen (enam tersangka), distributor (sembilan tersangka), pengumpul botol (dua tersangka), pencetak label (satu tersangka), bidan (dua tersangka) dan dokter (tiga tersangka).
Atas perbuatannya, seluruh tersangka dijerat dengan UU Kesehatan, UU Perlindungan Konsumen dan UU Tindak Pidana Pencucian Uang ancaman hukuman di atas 10 tahun penjara.
Baca juga:
Dokter Indra klaim tak tahu kalau yang dipakai vaksin palsu
Kasus vaksin palsu, IDI sebut Kemenkes sudutkan profesi dokter
Ahok akan tutup Apotek dan Rumah Sakit yang pakai vaksin palsu
Orangtua korban vaksin palsu masuk paksa ke lobi RS Harapan Bunda
Vaksin palsu dinilai mirip narkoba karena rusak generasi muda