IDI Segera Panggil Dokter Cabuli Istri Pasien yang Sedang Hamil
Laporan dugaan pencabulan yang dilakukan dokter spesialis ortopedi inisial MY terhadap istri pasien yang sedang hamil TA (22), mendapat kecaman banyak pihak.
Dokter spesialis ortopedi inisial MY dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap istri pasiennya yang sedang hamil, TA (22).
IDI Segera Panggil Dokter Cabuli Istri Pasien yang Sedang Hamil
Laporan dugaan pencabulan yang dilakukan dokter spesialis ortopedi inisial MY terhadap istri pasien yang sedang hamil TA (22), mendapat kecaman banyak pihak.
Tak hanya pidana, MY juga akan menjalani sidang etik kedokteran.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel Abla Ghanie menyebut pihaknya masih memegang asas praduga tak bersalah. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) segera memanggil yang bersangkutan untuk penyelidikan secara komprehensif.
"Jika bersalah, IDI tidak akan membela suatu yang salah. Nanti akan terungkap apakah terjadi pelanggaran etik atau tidak," kata Abla, Rabu (28/2).
Sementara Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengaku belum menerima laporan terkait kasus tersebut. Dia menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menindaklanjutinya dan melakukan pendampingan terhadap korban.
"Saya belum dengar, nanti saya akan lakukan cross check terlebih dahulu. Nanti Kadinkes akan cek langsung ke sana memeriksa apa yang terjadi di sana,"
kata Agus.
merdeka.com
Agus mengecam keras jika tuduhan itu benar adanya. Dia menyesalkan tindakan seorang dokter yang memanfaatkan kesempatan untuk berbuat asusila terhadap istri pasien.
"Sangat disesalkan jika benar-benar terjadi," kata Agus.
Diketahui, dokter spesialis ortopedi inisial MY dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap istri pasiennya yang sedang hamil, TA (22).
MY pun dipecat dari RS BMJ Banyuasin (sebelumnya tertulis Palembang) tempatnya bekerja.
TA telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumatera Selatan pada Kamis (22/2) atau sehari usai kejadian. Suami korban dirawat beberapa hari di rumah sakit itu dengan dokter penanggungjawab terlapor.
Setelah cukup membaik, korban meminta izin agar membawa suaminya pulang untuk rawat jalan. Namun terlapor belum mengizinkan dengan dalih harus observasi terlebih dahulu.
Terlapor pun menyuruh perawat memindahkan pasien dari kelas dua ke ruang VIP. Malam harinya, terlapor datang ke kamar korban, Rabu (21/2) pukul 22.30 WIB.
Kemudian, pasien disuntik terlapor yang membuatnya tertidur. Sementara korban yang tengah hamil ditawari terlapor untuk diberikan suntik yang disebutnya vitamin.
Tak lama usai disuntik, korban merasakan pusing dan mengantuk. Korban pun turut tertidur diduga akibat pengaruh suntikan.
Begitu bangun, korban panik karena pakaiannya berantakan. Dia makin kaget melihat dokter itu berada di sampingnya sambil mengeluarkan kemaluannya.