Ini Profil Dokter MY yang Dilaporkan Cabuli Istri Pasien, Kerap Jadi Pembicara Seminar Kesehatan
Dokter MY memberi obat bius kepada suami korban. Selanjutnya, ia juga menyuntikkan bius kepada korban.
Ternyata bukan dokter sembarangan
Ini Profil Dokter MY yang Dilaporkan Cabuli Istri Pasien, Kerap Jadi Pembicara Seminar Kesehatan
Dokter spesialis ortopedi inisial MY dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap istri pasien yang tengah hamil inisial TA (22).
Kasus ini masih diselidiki pihak Polda
Sumatera Selatan.
Dokter MY ternyata bukan sosok sembarangan. Dia cukup memiliki rekam jejak praktik yang mumpuni selama menjadi dokter spesialis ortopedi.
Dikabarkan, dokter MY merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Kemudian dia mengambil spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Tak banyak informasi terkait dokter MY. Berdasarkan informasi, dia kerap menjadi pembicara dalam seminar kesehatan di bidang spesialis sesuai keahliannya, baik di Palembang maupun luar kota.
Kuasa hukum TA, Febriansyah mendapat informasi bahwa dokter MY tak hanya berpraktek di RS BMJ Banyuasin (TKP), tetapi juga di salah satu rumah sakit di luar daerah.
Hal itulah membuat dokter MY selalu datang ke RS BMJ untuk menemui pasien pada malam hari atau sehabis praktik di rumah sakit lainnya.
"Infonya di Prabumulih atau Lubuklinggau, kami tidak begitu paham," ungkap Febriansyah, Jumat (1/3).
Kini dokter MY tak lagi berpraktik di RS BMJ karena dipecat usai kasusnya mencuat di publik.
Pada laman resmi RS BMJ www.rsbundamedika.co.id, nama dan foto dirinya sudah dihapus sejak Kamis (29/2).
Dia juga tak lagi memiliki jam praktik di rumah sakit swasta yang masuk dalam wilayah Banyuasin itu.
Sebelumnya, TA (22), istri pasien yang melapor menjadi korban pencabulan dokter spesialias ortopedi inisial MY mendatangi Mapolda Sumatera Selatan untuk menyerahkan bukti tambahan.
Belum diketahui nasib laporannya sejak laporan disampaikan pekan lalu.
TA datang didampingi suami dan tim kuasa hukumnya di Polda Sumsel, Jumat (1/3). Tak lama kemudian, rombongan keluar dari ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel.
Sayangnya, TA dan suaminya keburu meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.