Kemampuan Tempur F-16 Viper Akan Jawab Kebutuhan Tugas TNI AU
Langit Ibu Pertiwi akan dihiasi jet tempur super canggih F-16 Block 72 Viper. Jet buatan Amerika Serikat itu akan didatangkan bertahap pada rencana strategis 2020 hingga 2024.
Langit Ibu Pertiwi akan dihiasi jet tempur super canggih F-16 Block 72 Viper. Jet buatan Amerika Serikat itu akan didatangkan bertahap pada rencana strategis 2020 hingga 2024.
Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Heryanto melihat ada beberapa pendekatan Angkatan Udara pilih F-16. Pertama standarisasi, dengan penambahan ini akan mempermudah dari segi operasional dan kedua segi logistik.
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Mengapa B-25 Mitchell menjadi pesawat andalan TNI AU? Pesawat itu adalah B-25 Mitchell buatan North American Aviation. B-25 Mitchell Menjadi Pesawat Pengebom Andalan AS dan Sekutu Saat Perang Dunia II Bomber ini dilengkapi 12 senapan mesin berat 12,7 mm dan bisa mengangkut 1,5 ton bom. Terbang jauh untuk menghajar wilayah lawan.
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Mengapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak baru? Tonny menyebutkan sejumlah pesawat nirawak yang tengah didatangkan tersebut antara lain drone CH-4, Anka, serta Bayraktar dengan jenis "Medium Altitude Long Endurance" (MALE).
-
Kapan Pesawat B-25 Mitchell milik TNI AU digunakan untuk menumpas pemberontakan? Sejak itu, dia tidak pernah absen dalam setiap operasi militer TNI AU. Bomber B-25 ditugaskan untuk membombardir lokasi kubu pertahanan pasukan Kahar Muzakar di pegunungan Sulawesi Selatan.
-
Bagaimana pesawat nirawak baru milik TNI AU bisa digunakan untuk pertempuran? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran "beyond visual range" (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
"Kalau dari segi misi, F-16 ini juga bisa untuk tugas-tugas pertempuran udara dan pertempuran dari udara ke darat multi purpose, sehingga menurut saya sih akan menjawab kebutuhan dari tugas-tugas itu," katanya.
Hal itu disampaikan Eris usai diskusi Peran Industri Pertahanan Swasta Nasional "Dalam Menunjang Pertahanan Nasional Dan 10 Tahun Revitalisasi Industri Pertahanan" di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta Pusat, Kamis (7/11).
Menurutnya, dari sisi teknologi F-16 Viper sudah sangat mumpuni. Dia menilai untuk 10 tahun ke depan masih sesuai kebutuhan dengan perkembangan sekarang ini.
"Ya pasti, secara teknologi canggih radar masa depan, kemudian di dalamnya ada komunikasi, di dalam pertempuran bisa dipasang data link terus Network Centric Warfare," imbuhnya.
Seperti diketahui, TNI AU telah merencanakan pembangunan kekuatan, baik jangka panjang, menengah, maupun pendek. Salah satu prioritas adalah pengembangan Network Centric Warfare (NCW) sebagai sistem komunikasi TNI AU yang mampu terintegrasi ke seluruh kekuatan pesawat tempur, radar, sensor ISR, dan rudal ke dalam satu jaringan komunikasi terpusat.
F-16V Blok 72 Paling Canggih
Dalam website Lockheed Martin disebutkan pesawat itu merupakan generasi paling baru dan paling mutakhir untuk TNI AU. Mereka juga menyebut seri F-16V Blok 72 itu adalah yang paling canggih di dunia saat ini.
Beberapa kelebihan yang dimiliki seri ini adalah radar Active Electronically Scanned Array (AESA). Software yang digunakan hampir sama dengan F-22 dan F-35. Radar ini memungkinkan pilot mendeteksi secara detil posisi lawannya dalam segala kondisi. F-16 Viper juga memiliki kemampuan manuver yang lebih baik serta sistem persenjataan yang lebih canggih dari seri-seri sebelumnya.
Lockheed Martin memang tengah gencar menawarkan F-16 Viper ke sejumlah negara. Pengalaman selama 36 tahun sebagai pesawat tempur terlaris di dunia jadi modal mereka.
Saat ini tercatat Bahrain menjadi pemesan pertama F-16 Viper. Disusul Slovakia yang memesan 14 unit F-16V menggantikan MiG-29 mereka. Taiwan pun tak ketinggalan mengupgrade F-16 mereka menjadi setara blok 72.
Bagi TNI AU, F-16 bukan barang baru. F-16 A/B sudah memperkuat Angkatan Udara Indonesia sejak tahun 1989. Sementara F-16 Blok 52ID yang merupakan varian upgrade tiba mulai tahun 2015 hingga 2018 lalu.
Namun aneka promosi dari Lockheed Martin rupanya belum membuat TNI AU bergeming. Pilihan tetap pada Sukhoi SU-35. Saat ini Indonesia sudah memesan varian SU-35 ke Rusia.
(mdk/did)