Kemarau, puluhan hektare kebun habis terbakar di Sulawesi Tengah
200 cengkeh milik rakyat terbakar akibat musim kemarau panjang.
Puluhan hektare kebun produktif milik rakyat di Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, terbakar akibat musim kemarau panjang.
Agus, seorang warga Sindue mengatakan sejak Jumat (2/10) hingga saat ini, kebun produktif di dua desa yakni Alindau dan Sikara sudah banyak sekali yang menjadi korban amukan api yang hampir mendekati permukiman warga. Tidak hanya kebun, kebakaran juga meluas ke dalam areal hutan.
"Cengkeh saya hampir 200 pohon habis terbakar, saya hanya bisa pasrah dan tidak tau mau bikin apa. Bukan hanya saya, banyak masyarakat yang jadi korban," kata Agus, Selasa (6/10).
Tanaman produktif lainnya yang dilanda kebakaran lahan antara lain kakao, pala, pisang dan tanaman kayu seperti pohon jati.
"Kami berupaya secara gotong royong memadamkan api dengan peralatan ala kadarnya tetapi tidak mampu menyelamatkan kebun dan tanaman yang sudah dilahap api," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua RT di Dusun Sigaronda, Rafik bahwa warga telah berusaha memadamkan api selama tiga hari terakhir dengan peralatan seadanya.
"Kami juga bekerja sama dengan warga desa tetangga yang lahan dan kebunnya menjadi korban kebakaran," ungkapnya.
Seperti dilansir antara, Rafik menerangkan, sebagian hutan di Gunung Simpuledo yang berada di wilayahnya juga hangus terbakar sehingga api semakin mendekati pemukiman warga. Saat ini, kata dia, warga dalam keadaan cemas dan bersiap untuk mengungsi.
Sementara itu Kepala Desa Alindau Karim H. Jabar mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahukan kebakaran lahan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Donggala sudah membantu lima buah tangki air 'solo' dan satu lusin masker.
"Ada juga bantuan BPBD Donggala berupa alat penyemprot air, masker satu lusin dan air minum kemasan beberapa lusin. Itupun sebenarnya bukan jatah desa ini hanya kelebihan bantuan yang diberikan ke Desa Sabang," jelasnya.
Saat ini ada tiga gunung yang masih beresiko terbakar kembali karena masih adanya titik api (hotspot) yakni Gunung Gunung Kayuwadi, Siufu dan Bululemo.