Kemenhut sebut 6.000 hektare hutan di Riau dan Sumut terbakar
Sedangkan di Sumsel terdapat 322 hektare hutan terbakar dan 615 hektare lahan perkebunan yang terbakar.
Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel pada musim kemarau tahun ini terbilang tinggi. Buktinya, sejak Juli hingga September 2014, terdapat 322 hektare hutan terbakar. Sedangkan lahan perkebunan yang terbakar sebanyak 615 hektare.
Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Sony Partono mengatakan, kebakaran hutan dan kebun di Sumsel tak separah dibanding Riau dan Sumatera Utara (Sumut). Dia menyebutkan, di Riau ada 2.884 hektare hutan. Sedangkan di Sumut sebanyak 3.170 hektare.
"Yang terbanyak memang di Sumut dan Riau. Tapi di kebakaran hutan dan Sumsel cukup signifikan, lebih kurang ada 322 hektare hutan dan 615 hektare kebun," ungkap Sony di Palembang, Jumat (19/9).
Dia menjelaskan, dari luasan hutan yang terbakar di Sumsel, baru 146 hektare berhasil dipadamkan petugas. Sementara perkebunan hanya 274 hektare. Menurut dia, rendahnya angka yang berhasil dipadamkan disebabkan terbatasnya personel di lapangan.
"Meski begitu, api bisa dipadamkan oleh petugas di lapangan. Ini patut diapresiasi," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto mengatakan, pihaknya terus berupaya memadamkan titik api melalui berbagai cara termasuk bom air menggunakan helikopter.
"Titik api yang ada umumnya di areal gambut sehingga pemadamannya memakan waktu. Seperti di OKI, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Ogan Ilir," kata dia.