Kemenkes Beberkan Penyebab Kasus Covid-19 Naik di Indonesia
Indonesia juga mendeteksi adanya subvarian Covid-19 yang baru
Masyarakat diimbau untuk kembali menerapkan protokol kesehatan.
Kemenkes Beberkan Penyebab Kasus Covid-19 Naik di Indonesia
Kemenkes Beberkan Penyebab Kasus Covid-19 Naik di Indonesia
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, kenaikan Covid-19 di Indonesia disebabkan oleh subvarian Omicron XBB 1.5.
Subvarian ini juga menjadi penyebab peningkatan infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Maka dari itu, Maxi meminta masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan.
"Pemerintah kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) menyusul peningkatan kembali kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir,"
kata Maxi dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12).
Selain varian XBB, Indonesia juga mendeteksi adanya subvarian Covid-19 yang baru, yaitu EG2 dan EG5. Meski demikian, jumlah kasus positif Covid-19 masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.
"Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus. Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0,06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari,"
rinci Maxi.
Maxi mengingatkan, masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19, yakni batuk, pilek, demam dan gangguan pernapasan, agar segera melakukan pemeriksaan antigen.
“Dengan naiknya ini, siapa yang punya gejala sebaiknya dilakukan testing rapid antigen dan dilaporkan dan tentu dengan kesadaran melakukan isolasi mandiri kalau gejala ringan, kalau berat ke rumah sakit,” jelas Maxi.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang sakit untuk pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang dan jaga jarak.
Selain taat prokes, Maxi mendorong masyarakat terutama kelompok rentan agar menyegerakan vaksinasi Covid-19 baik dosis lengkap maupun booster.
“Lakukan vaksinasi booster, sampai akhir tahun masih gratis untuk seluruh masyarakat. Tahun depan, hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised (orang yang memiliki masalah dengan sistem imun),”
kata Maxi Rein Rondonuwu.
merdeka.com