Kemenkes Gandeng Kementan & KLHK Monitor Virus Marburd Ditemukan di Afrika Barat
Monitoring ini tidak secara otomatis dilakukan pemeriksaan sampel di Indonesia. Nadia menuturkan, Kemenkes masih menunggu informasi dan pedoman langsung dari badan kesehatan dunia (WHO).
Kemenkes Bersama Kementan dan Kementerian Lingkungan Hidup Awasi Virus Marburg Yang Ditemukan di Afrika Barat
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Lingkungan Hidup terus melakukan pengawasan secara intensif atas konfirmasi kasus virus Marburg yang ditemukan di Afrika Barat. Dia menyebutkan, penularan virus Marburg melalui cairan darah.
-
Kenapa Kemenkes memvaksinasi monkeypox? Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Bagaimana virus Oropouche menyebar ke manusia? Virus Oropouche terutama ditularkan oleh gigitan nyamuk, terutama spesies Culicoides paraensis. Nyamuk ini sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Di mana virus Nipah ditemukan pada kelelawar? Seiring dengan itu, dalam beberapa kasus, feses dan air liur kelelawar juga dapat mengandung virus yang dapat menyebabkan infeksi jika terpapar oleh manusia.
"Terus dilakukan surveillance bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk monitornya dan ini penularan melalui cairan darah," ujar Nadia kepada merdeka.com, Sabtu (14/8).
Monitoring ini tidak secara otomatis dilakukan pemeriksaan sampel di Indonesia. Nadia menuturkan, Kemenkes masih menunggu informasi dan pedoman langsung dari badan kesehatan dunia (WHO).
"Belum informasinya. Ini masih dimonitoring oleh WHO," katanya.
Otoritas kesehatan di Guinea, Afrika Barat mengonfirmasi satu kasus kematian akibat virus Marburg, demam hemoragik yang sangat menular yang mirip Ebola. Hal ini disampaikan WHO pada Senin.
Ini menandai pertama kali penyakit mematikan diidentifikasi di Afrika Barat. Ada 12 wabah besar Marburg sejak 1967, sebagian besar di Afrika selatan dan timur.
Kasus baru di Guinea ini pertama kali teridentifikasi pekan lalu, hanya dua bulan setelah negara itu mendeklarasikan bebas dari Ebola setelah sejumlah kasus awal tahun ini yang menewaskan 12 orang.
Dilansir Reuters, Selasa (10/8), WHO menyampaikan dalam pernyataannya, pasien Marburg tersebut pertama kali dirawat di klinik lokal sebelum kondisinya menurun dengan cepat.
Analis di laboratorium demam hemoragik nasional Guinea dan Institute Pasteur di Senegal kemudian mengonfirmasi diagnosis Marburg.
"Potensi virus Marburg menyebar jauh dan meluas berarti kita harus menghentikannya," kata Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, dalam sebuah pernyataan.
"Kami bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk melaksanakan respons cepat berdasarkan pengalaman masa lalu dan keahlian Guinea dalam menangani Ebola, yang menular dengan cara yang sama," jelas Moeti.
Kasus Marburd dan kasus Ebola tahun ini keduanya terdeteksi di distrik Gueckedou, dekat perbatasan dengan Liberia dan Pantai Gading. Kasus pertama epidemic Ebola 2014-2016 Ebola, terbesar dalam sejarah, juga berasal dari wilayah yang sama di kawasan hutan Guinea Tenggara.
WHO menyampaikan, tingkat kematian kasus Marburg berasal mulai dari 24 persen sampai 88 persen pada wabah sebelumnya tergantung pada jenis virus dan penanganan kasus.
Lembaga PBB ini menambahkan, penularan terjadi melalui kontak dengan cairan dan jaringan tubuh yang terinfeksi. Gejala termasuk sakit kepala, muntah darah, nyeri otot dan pendarahan melalui berbagai lubang.
Baca juga:
WHO: Kasus Pertama Virus Marburg yang Mematikan Ditemukan di Afrika Barat
Guinea Umumkan Epidemi Ebola, Laporkan Kematian Pertama Sejak 2016
Kongo Umumkan Ebola Muncul Lagi
Ebola Adalah Wabah Virus Mematikan, Ketahui Penularan dan Gejalanya
WHO Nyatakan Wabah Ebola Mematikan di Kongo Berakhir
WHO Sebut 12 Orang Terinfeksi Wabah Baru Ebola di Kongo