Kemenko PMK pantau langsung perkembangan pembangunan rumah korban bencana NTB
Berdasarkan data sementara, peminat rumah instan sehat sederhana (RISHA) sebanyak 2.437 KK, peminat rumah konvensional (RIKO) sebanyak 1.360 kepala keluarga dan peminat rumah kayu (RIKA) sebanyak 1.178 KK.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meninjau langsung perkembangan pembangunan rumah korban gempa Nusa Tenggara Barat (NTB). Tepatnya di Makogasgappad Lombok Rabu (11/10). Pada kesempatan itu, Kemenko PMK diwakili oleh Plt Deputi Bidang Koordinasi Dampak Bencana dan Kerawanan Sosial Kemenko PMK, Sonny Harry Harmadi.
Pada kesempatan itu, Sonny memimpin rapat guna memastikan progres pembangunan rumah korban gempa NTB bertempat di. Berdasarkan data sementara, peminat rumah instan sehat sederhana (RISHA) sebanyak 2.437 KK, peminat rumah konvensional (RIKO) sebanyak 1.360 kepala keluarga dan peminat rumah kayu (RIKA) sebanyak 1.178 KK. Nantinya, aplikator akan dibantu oleh 7 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dalam menyiapkan panel Rhisa.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Kapan pelantikan MKMK? Ketiga anggota MKMK akan dilantik dan mengucapkan sumpah pada 8 Januari 2024.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Bagaimana PKB bersikap terkait posisi menteri? Cak Imin menegaskan, PKB saat ini pada posisi menunggu arahan dari Prabowo sebagai presiden terpilih perihal kursi menteri. "Saya ini belum sama sekali terlibat. PKB pada posisi sama sekali tidak dilibatkan dan kita pada posisi menunggu saja," ujar dia.
Kemenko PMK pantau langsung perkembangan pembangunan rumah korban bencana NTB ©2018 Merdeka.com
Dalam rapat, Sonny menegaskan kembali peran fasilitator (Kementerian PU Pera) agar lebih optimal, berperan aktif bersama pokmas, dari proses perencanaan, menyiapkan desain rumah dan RAB dan pelaksanaan pembangunan rumah tahan gempa baik jenis RISHA, RIKO, maupun RIKA.
Menurutnya, para fasilitator yang sudah ditempatkan di daerah juga harus mendampingi masyarakat dalam menyiapkan berkas administrasi persyaratan pencairan dana stimulan Dalam hal ini, pemda juga harus ikut mendampingi Pokmas, karena pemda justru berada dalam garis terdepan dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
Kemenko PMK pantau langsung perkembangan pembangunan rumah korban bencana NTB ©2018 Merdeka.com
Dalam rapat telah diputuskan standar harga panel Rhisa sebesar Rp 23,8 juta. Untuk mempercepat pembangunan rumah penempatan fasilitator lebih diutamakan pada daerah yang mempunyai kelompok masyarakat atau pokmas dan dana stimulan sudah diterima masyarakat.
"Tidak ada hambatan uang, hambatan justru masalah komunikasi antar pihak di lapangan, sehingga berdampak pada progres pembangunan," ujar Sonny.
Hadir pula dalam rapat ini Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Wapang Kogasgabpad) Laksma TNI Nur Singgih, Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mataram, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) NTB, dan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota se-Provinsi NTB.
Kemenko PMK pantau langsung perkembangan pembangunan rumah korban bencana NTB ©2018 Merdeka.com
Kemudian hadir juga dalam rapat Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah, Pankogasgabpad Mayjen TNI Madsuni, Deputi Rehab-Rekon BNPB Harmensyah, Dansatgas PUPR yang juga Staf Ahli Menteri PUPR Achmad Gani, para Kepala OPD provinsi, Asops, para Dansektor, dan fasilitator.
Setelah rapat, Sonny bersama Harmensyah bertolak ke Desa Kekait, Kab. Lombok Barat. Rombongan diterima oleh Sekdes Kepala Desa Kekait Habibi Hariri. Sonny dan rombongan turun langsung bertanya kepada Sekdes, Pokmas dan fasilitator mengenai data rumah rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat pasca gempa bumi NTB di desa Kekait.
Pertemuan ini juga membahas skema pencairan dana dari BRI ke Pokmas. Seusai pertemuan, Sonny dan Harmensyah sempatkan tinjau langsung bengkel kerja aplikator dan risha yang sudah selesai dibangun.
Baca juga:
Manado siap jadi tuan rumah Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental tahun ini
Menko Puan beri dukungan langsung pada atlet Asian Para Games Indonesia
Upaya pemerintah agar museum tetap profit dan mampu tarik generasi milenial
Kemenko PMK: Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat 55 persen
Kemenko PMK apresiasi IWAPI dalam pemberdayaan ekonomi perempuan
Menko PMK: Pemerintah terus tingkatkan pengawasan program pemberdayaan desa