Kemensos Latih Tagana agar Mampu Menganalisis Situasi Bencana
Mensos Risma mengingatkan Tagana harus mempunyai semangat muda, sedangkan dalam situasi bencana jangan sampai hanya menjadi operator.
Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (Pusdiklat Kessos) Kementerian Sosial melatih 60 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari seluruh provinsi untuk mampu menganalisa situasi bencana.
Pelatihan tersebut dinilai strategis mengingat kondisi Indonesia rawan bencana. Kegiatan berlangsung selama 7-13 November 2021 di Tagana Centre, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Di mana Risma menyerahkan santunan kepada korban bencana? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kapan Ria Ricis mengalami ancaman? Selama 5 hari terakhir. mohon doanya semuanya semoga orangnya cepat ketemu
-
Kapan Sobikhan mulai menanam sawo raksasa? Pada waktu awal Sobikhan menanam sawo raksasa pada tahun 2015, belum banyak orang yang mengenal sawo raksasa.
“Kekuatan Kemensos (Kementerian Sosial) itu terletak di balai-balai yang berada di daerah, sebab kalian paling dekat dengan lapangan jika terjadi bencana dan masalah sosial lainnya," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dilansir Antara, Selasa (9/11).
Ia mengatakan Tagana harus mempunyai semangat muda, sedangkan dalam situasi bencana jangan sampai hanya menjadi operator.
"Di lapangan kalian harus tahu apa yang dikerjakan. Jangan sampai menjadi penonton dan operator saja, kita harus bisa menganalisis langkah apa yang akan diambil selanjutnya," ujar dia.
Risma secara daring menekankan Tagana di lokasi bencana tidak hanya mampu menyalurkan, menyerahkan, dan memberikan berbagai paket bantuan kepada para korban, tetapi perlu ada kemampuan-kemampuan yang lainnya.
“Kemampuan itu adalah analisis situasi bencana. Saat pertama jadi Mensos saya turun ke longsor di Sumedang, awalnya korban sembilan orang tapi banyak yang ingin menolong tanpa analisis bencana, dan longsor susulan datang dampaknya korban menjadi 37 orang. Itu bukti pentingnya analisis bencana, ” ujar dia.
Pada kesempatan itu, Kepala BP3S Hartono Laras menyampaikan pentingnya pelatihan untuk SDM Tagana, karena bencana alam di Indonesia terus terjadi di berbagai daerah.
“Menghadapi bencana alam kita butuh kesiapan Tagana dan kemampuannya harus diperhatikan dipersiapkan sebaik mungkin dari waktu ke waktu," kata dia.
Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial Kemensos Adi Karyono mengapresiasi langkah BP3S melalui Pusdiklat Kessos dalam pelaksanaan Diklat SDM Tagana tersebut.
"Kami apresiasi sekali langkah BP3S dalam pelaksanaan diklat ini yang kita harus bersinergi, berkoordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana," kata dia.
Pembukaan Pelatihan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana pada Senin (8/11) dihadiri Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin; Sekretaris BP3S Amin Raharjo, Direktur Pelayanan Sosial Lanjut Usia Andi Hanindito, dan Kepala Pusdiklat Kessos Rasman.
Baca juga:
Jembatan Putus Diperbaiki, Ratusan Keluarga di Garut Tak Lagi Terisolasi
Banjir Rendam Permukiman di India
9.631 Personel BPBD Jawa Tengah Disiagakan Antisipasi Bencana saat Musim Hujan
Turut Jadi Korban Banjir Bandang Batu, 128 Bangkai Ternak Dikuburkan
Depok Banjir, Wilayah Pasir Putih Paling Parah
Gunung Merapi Tujuh Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar