Kementerian Agama Temukan Dua Pesantren Berpotensi Terpapar Radikalisme
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin menuturkan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menemukan 16 pesantren yang terpapar radikalisme. Namun setelah Kementerian Agama melakukan penelitian, jumlahnya tidak sebanyak temuan BNPT.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin menuturkan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menemukan 16 pesantren yang terpapar radikalisme. Namun setelah Kementerian Agama melakukan penelitian, jumlahnya tidak sebanyak temuan BNPT.
"Kalau terkait pesantren radikal itu kita masih, hasil yang disampaikan BNPT itu, teman-teman litbang Kemenag mengatakan tidak sebanyak itu. Jadi masih berpotensi, terindikasi tapi belum ke arah situ, dan itu hanya dua (pesantren)," kata Kamaruddin Amin di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (26/11).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
Dari hasil penelitian Kemenag, ada sejumlah indikasi pesantren terpapar radikalisme. Pertama, para santrinya mayoritas setuju mengganti Pancasila. Ini dikategorikan intoleran.
"Ada juga pertanyaan apakah setuju pemimpin nonmuslim? Ada yang setuju dan tidak setuju, mungkin itu bisa dikategorikan intoleran," ungkap Kamaruddin.
BNPT Manfaatkan Pesantren Tangkal Radikalisme
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suaib Tahir menyebutkan, pihaknya terus memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran paham radikal dan teroris di Indonesia. Salah satunya melawan radikalisme dengan memanfaatkan pesantren.
"Tahun ini kami bergerak di pesantren-pesantren karena di tempat itu sangat memiliki potensi untuk melawan narasi pemikiran radikal," katanya dalam diskusi dan peluncuran buku 'Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik, Kebijakan, dan Tantangan', di Hotel Atlet, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
Upaya pencegahan meluasnya paham radikal dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya sosialisasi, seminar, workshop dan lain sebagainya.
"Rakyat masih ada yang rentan terkena atau terpapar terorisme. Tidak ada masyarakat yang tidak rentan radikalisme dan terorisme. Itu banyak buktinya, karena itu kami juga mengoptimalkan upaya sosialisasi, seminar, workshop dan lain-lain," ujarnya.
(mdk/noe)