Kemiskinan Bertambah, Penerima PKH di Tangerang Jadi 107.058 KK
Koordinator PKH Kabupaten Tangerang, Dede A. Damyati mengatakan, pada tahun 2021 ini penerima PKH di wilayahnya diproyeksikan sebanyak 107.058 kepala keluarga (KK). Jumlah itu meningkat sekitar 15,9 persen dibanding tahun 2019 yang mencapai 90 ribuan KK.
Angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang, meningkat akibat Pandemi Covid-19. Hal itu, terlihat dari bertambahnya jumlah warga Tangerang penerima Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun 2021 ini.
Koordinator PKH Kabupaten Tangerang, Dede A. Damyati mengatakan, pada tahun 2021 ini penerima PKH di wilayahnya diproyeksikan sebanyak 107.058 kepala keluarga (KK). Jumlah itu meningkat sekitar 15,9 persen dibanding tahun 2019 yang mencapai 90 ribuan KK.
-
Di mana tarian Dana Syarah berasal? Dana Syarah merupakan tarian yang aslinya berasal dari Timur Tengah.
-
Apa saja yang ditemukan di bangkai kapal kuno di laut Kasos? Sepuluh bangkai kapal yang membawa kargo dari Afrika, Asia Kecil, Italia, dan Spanyol ditemukan oleh tim penyelam di kedalaman 20 meter hingga 47 meter.
-
Siapa yang ditunjuk menjadi Komisaris Utama DANA? Perusahaan teknologi keuangan, DANA, menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi Komisaris Utama.
-
Apa profesi Diana Nasution? Diana Nasution, Sosok Diva Legendaris Indonesia Ibunda Marcelo Tahitoe Vokalis Dewa 19 Sosok DIana Nasution, penyanyi legendaris berdarah Batak ibunda dari Marcelo Tahitoe (Ello).
-
Kapan Danvy Rukmana disebut mirip dengan Annisa Trihapsari? Hampir di setiap postingan, netizen selalu mengomentari bahwa Sekar semakin terlihat mirip dengan Annisa Trihapsari.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal kuno di laut Kasos? Tim peneliti dari National Hellenic Research Foundation, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, telah menemukan sepuluh bangkai kapal dan temuan kuno penting lainnya.
Dia menjelaskan, sesungguhnya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tangerang sebanyak 193.970 KK. Namun, yang akan menerima bantuan PKH baru sekitar 107.058 KK. Lantaran, puluhan keluarga miskin lainnya, belum memenuhi komponen yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Sosial nomor 1 tahun 2018.
"Jika tidak memenuhi komponen yang disyaratkan sesuai peraturan Menteri Sosial, tentunya keluarga miskin belum dapat dijadikan KPM," kata Adam dikonfirmasi, Jumat (8/1).
Dia menerangkan, sejumlah komponen yang menjadi pra syarat KPM menerima bantuan PKH antara lain yaitu, ibu hamil/nifas, dengan jumlah bantuan sebesar Rp 3.000.000. Anak usia dini 0 sampai usia 6 tahun dengan bantuan Rp 3.000.000, pendidikan anak SD/Sederajat dengan bantuan senilai Rp 900.000, pendidikan anak SMP/Sederajat dengan bantuan senilai Rp 1.500.000, dan pendidikan anak SMA/Sederajat dengan bantuan senilai Rp 2.000.000.
Kemudian, ada kategori penyandang disabilitas berat dengan bantuan senilai Rp 2.400.000 dan kategori lanjut usia dengan bantuan senilai Rp 2.400.000.
"Selain komponen-komponen tadi, para KPM penerima PKH juga dapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) senilai Rp 200 ribu. Seluruh bantuan itu disalurkan melalui rekening masing-masing KPM yang dapat dicairkan di agen BRIlink terdekat," ucap dia.
Adam mengungkapkan, seharusnya dari jumlah KPM yang menerima bantuan ada pengurangan setiap tahun minimal 10 persen.
"Selain ada pengurangan komponen yang disyaratkan, diharapkan para keluarga sejahtera ini dapat menaikkan taraf hidup masing-masing," jelas dia.
Namun menurut Adam, dengan kondisi negara bahkan dunia yang dilanda wabah Corona Virus Disease (Covid19) ini, bukan terjadi penurunan jumlah KPM, malah terjadi kenaikan.
"Targetnya sih terjadi penurunan setiap tahun, tapi tahun ini malah terjadi kenaikan," tutupnya.
Baca juga:
PKB Soal Blusukan Mensos Risma: Acting Perlu, Tapi Action Harus Lebih Nyata
Bank DKI Segera Distribusikan ATM untuk Penerima Bantuan Sosial Tunai
Ridwan Kamil Ancam Oknum Penyelewengan Bansos, Akan Lakukan Ini
KPK Minta Kemensos Perbaiki Data Penerima Bansos Covid-19
Wagub DKI Sebut Penerima Bansos Tunai di Jakarta Berkurang, Ini Penjelasannya
Bappenas Dapat Tugas dari Jokowi Rancang Ulang Sistem Bansos