Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI jadi Korban Topan Yagi di Vietnam
Tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban Topan Yagi
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tidak ada WNI menjadi korban dalam Topan super Yagi yang melanda Vietnam dari 7 hingga 12 September 2024.
Menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Hanoi, Vietnam, telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI menyusul terjadinya badai tersebut.
- Lompat dari Peron saat KRL Melintas, WN Afghanistan Tewas di Stasiun Sudirman
- Polri dan Kementerian Keamanan Publik Vietnam Sepakat Kejar Buronan di Kedua Negara
- Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB
- Pasukan Viet Cong Bikin Lubang Terowongan Seperti Ini Saat Perang Vietnam 1954-1975
“Hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban Topan Yagi,” kata Judha dalam pernyataan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis (12/9). Seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan data lapor diri WNI yang tercatat KBRI Hanoi, saat ini terhadap 915 WNI yang menetap di negara tersebut. Mayoritas WNI tersebut menetap di Vietnam bagian selatan, katanya.
Selain itu, sejumlah pihak dapat dihubungi dalam keadaan darurat di antaranya KBRI Hanoi (+84-70-523-1990) dan KJRI Ho Chi Minh City (+84-93-873-00-30), kata Judha.
Topan super Yagi menjadi badai paling kuat di Vietnam dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Badai ekstrem tersebut meluluhlantakkan sejumlah tempat dan menyebabkan 1,5 juta orang kehilangan akses pada pasokan listrik.
Badai yang membawa angin dengan kecepatan nyaris 150 kilometer per jam itu meruntuhkan jembatan, menghancurkan atap gedung dan merusak pabrik, serta memicu banjir dan tanah longsor di berbagai daerah.
Hingga 12 September 2024, dilaporkan 199 orang meninggal dunia dan 128 lainnya hilang akibat Topan Yagi di Vietnam. Selain itu, 800 orang lainnya dilaporkan cedera.