Kemudahan akses, alasan WNI pilih Turki masuk ke Suriah
Kemenlu pun mengklaim sebagian besar WNI yang masuk ke Suriah adalah ilegal.
Ribuan warga negara Indonesia diketahui kerap melalui perbatasan Turki-Suriah setiap tahunnya. Kedatangan mereka ke negara yang sedang mengalami perang saudara itu memiliki berbagai kepentingan, salah satunya bergabung dengan ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Ada sekitar 60 ribu orang WNI per tahun," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir di kantornya, Jakarta, Jumat (13/3).
Kendati demikian, sampai saat ini belum diketahui apa ada peningkatan arus WNI ke Turki seiring maraknya gerakan ISIS. Armanatha yakni kemudahan akses membuat banyak WNI yang memilih Turki untuk menyeberang Suriah.
"Mereka lebih memilih Turki dibandingkan ke Yordania karena akses lebih gampang ke Suriah daripada Yordania yang aksesnya sempit," tandas dia.
Sementara itu menurut Arrmanatha, sampai saat ini terdapat perwakilan aktif pemerintah Indonesia di ibu kota Suriah, Damaskus namun karena tengah berkonflik sulit untuk melakukan pendataan WNI di sana. Kemenlu pun mengklaim sebagian besar WNI yang masuk ke Suriah adalah ilegal.