Kepala BIN klaim sudah mengetahui keberadaan Santoso
"Mudah-mudahan enggak lama kita dapat dia," kata Sutiyoso.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyebut ruang gerak kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah, semakin menyempit. Sutiyoso optimis Santoso cs bakal ditangkap dalam waktu dekat.
"Sekarang saya kira ruang geraknya Santoso makin sempit. Mudah-mudahan enggak lama kita dapat dia," kata Sutiyoso di Jakarta, Sabtu (2/4).
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
-
Kapan Raden Ario Soerjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur? Ario Soerjo atau yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini terpilih menjadi Gubernur pertama Jawa Timur mulau tahun 1945 hingga tahun 1948.
-
Siapa yang menolak mentah-mentah Kaesang menjadi Gubernur Jakarta? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
Sutiyoso juga mengklaim tempat persembunyian dari kelompok teroris yang dikenal licin itu pun sudah diketahui. "Santoso dan kelompoknya masih ada di Poso, kita juga sudah tahu posisinya mereka itu," ujar dia.
Menurut Sutiyoso, tak memungkiri pihaknya bakal menangkap Santoso cs dengan cara keras. Mengingat ideologi Santoso kuat dan kemungkinan menolak melakukan mediasi dengan pemerintah.
"Untuk opsi penggunaan mediasi atau Soft Power tergantung dia sebenarnya. Jika dia mau ya kita terima. Jika tidak ya secara keras. Kemungkinannya malah pakai cara keras karena peristiwa Santoso adalah masalah ideologi sehingga berbeda dengan kasus penyanderaan di Filipina," terangnya.
Dari informasi yang dihimpun menyangkut perkembangan Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah yang akan berlangsung selama 60 hari terhitung sejak 10 Januari 2016, diperkirakan jumlah anggota Santoso kurang dari 30 orang. Jumlah itu terhitung setelah baku tembak antara pasukan gabungan TNI dan Polri dengan kelompok Santoso, 10 dari mereka tewas dan tiga ditangkap.
Baca juga:
Operasi Tinombala tunggu Santoso keluar dari tempat persembunyian
Panglima TNI: Kelompok Santoso sudah terjepit dan terkurung
Nyawa manusia tak berharga di mata Santoso
Mahar nyawa perkawinan teroris Santoso
Santoso dari Jantho jadi gembong teroris di Poso