Kepala BMKG Curhat Berkali-kali Diingatkan Megawati Belajar Mitigasi Bencana ke China
Hal itu dikatakan Dwikorita saat menjadi narasumber seminar tentang mitigasi bencana digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) di gedung Sekolah Partai PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengaku kerap berdiskusi dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pencegahan bencana dan pengembangan riset serta teknologi guna mendukung mitigasi bencana.
Hal itu dikatakan Dwikorita saat menjadi narasumber seminar tentang mitigasi bencana digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) di gedung Sekolah Partai PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Apa tujuan utama hak angket Pemilu yang didukung Megawati? Menurut dia, penekanan dari hak angket yang akan digulirkan parpol pendukung pasangan calon nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Mahfud MD adalah mengungkap dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) pada masa sebelum pencoblosan, saat pencoblosan, dan setelah pencoblosan.
-
Bagaimana Megawati memulai karir atletiknya? Megawati memulai karir atletiknya pada usia 14 tahun dan berhasil menjadi bagian penting dalam tim Surabaya Bank Jatim pada Livoli Divisi Utama 2015.
Seminar ini bertujuan untuk meningkatan kesadaran hingga kewaspadaan pemerintahan daerah dan warga terhadap bahaya gempa bumi dan tsunami.
BMKG Pasang Alat Pendeteksi Gempa Bumi Asal China
"Bu Megawati Soekarnoputri berkali-kali mengingatkan agar belajar ke China dan kami belajar ke sana soal peringatan gempa bumi. Kami fase eksperimen dengan China. Kami pasang alat di 250 titik dan sedang kami uji coba karena ada beberapa alat yang harus terus diujicobakan," kata Dwikorita dalam paparannya.
Dwikorita menjelaskan, alat yang diujicobakan ini akan memberi peringatan kepada warga jika ada gempa bumi.
"Mudah-mudahan teknologi bisa disiapkan sehingga 10-15 detik sebelum gempa, bisa ada perintah dari SMS sehingga ada waktu untuk warga lari keluar rumah," ujar Dwikorita.
Tak hanya itu, Dwikorita juga menjelaskan bahwa BMKG tengah membentuk Konsorsium Gempa Bumi dan Tsunami Indonesia yang berisi pakar dan ahli gempa di Indonesia.
"Mereka saat ini melakukan pendalaman bentuk sistem prosessing data gempa bumi yang lebih andal," kata Dwikorita.
Dwikorita melanjutkan bahwa BMKG akan mengembangkan peta bahaya gempa bumi (Seismic Hazard Map). Menurut dia, BMKG akan menyusun skala lebih detil dan rinci.
"Kami harap Bappeda siapkan peta bahaya gempa bumi di daerahnya masing-masing. Ini penting juga untuk tata ruang kota. Bappeda bisa kerja sama dengan BMKG, Badan Geologi dan Perguruan Tinggi di Daerah," ujar dia.
PDIP Dorong Mitigasi Bencana Ditingkatkan
Di kesempatan sama, Wakil Sekjen PDIP Sadarestuwati mengatakan bahwa PDIP mendorong agar kewaspadaan potensi bencana alam dan gerakan mitigasi bisa lebih ditingkatkan.
Dia menjelaskan, PDIP berupaya menjadi partai terdepan untuk turun langsung membantu masyarakat, khususnya bagi yang terdampak bencana. Selain itu, PDIP juga berusaha memberikan edukasi mengenai antisipasi hingga mitigasi potensi bahaya bencana alam.
"Jangan heran kalau terjadi bencana, bantuan dari partai yang pertama datang itu dari PDIP," kata Sadarestuwati.
(mdk/gil)