Kepala RSAL: Tes kesehatan tidak mendiagnosis peserta Pilgub DKI
Kepala RSAL: Tes kesehatan tidak mendiagnosis peserta Pilgub DKI. Dokter Wiweka menuturkan tes kesehatan ditujukan untuk memastikan bakal calon nanti mampu atau tidak memimpin selama lima tahun.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta menerima hasil tes kesehatan dan psikologi tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Hasil kesehatan yang dimaksud bukan sebagai penentuan yang bersangkutan sehat atau sakit.
Menurut Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, dr Wiweka MARS hasil tes hanya sebagai parameter kesehatan ketiga pasangan.
"Kami dari tim pemeriksa kesehatan bukan menentukan sakit atau tidak, kami melihat mampu atau tidak (pasangan bakal calon) memimpin lima tahun ke depan, bukan mendiagnosa," ujar Wiweka di kantor KPU DKI Jakarta, saat menyerahkan hasil tes kesehatan dan psikolog termasuk tes bebas narkoba bagi ketiga pasangan bakal calon, Rabu (28/9).
Dia melanjutkan dari serangkaian tes kesehatan ada tiga tim yang dibentuk yakni tim konsultan, tim pengarah dan tim teknis. Dari ketiga tim terdiri dari berbagai pihak yang memiliki kompetensi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jakarta, Himpinan Psikologi Indonesia (Himpsi) wilayah DKI Jakarta.
Badan Narkotika Nasional (BNN) juga turut terlibat dalam pengujian bebas narkoba terhadap ketiga pasangan bakal calon.
"Dokter apa saja yang terlibat semua ada di sana. Kami bergabung di sana (RSAL Mintohardjo) untuk menjaga independensi," terang dia.
"BNN juga dilibatkan untuk menentukan pasangan bebas dari narkoba," imbuhnya.
Seperti diketahui dalam Pilgub DKI 2017 ada tiga pasangan bakal calon yang mendaftar ke KPUD, petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno.
Ketiganya sudah mengikuti serangkaian tes kesehatan, psikologi di RSAL Mintohardjo, Sabtu (24/9), serta tes bebas narkoba di markas Badan Narkotika Nasional (BNN), Minggu (25/9).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Baca juga:
Data tes bakal cagub dan cawagub DKI dipusatkan di RS Mintohardjo
KPU DKI sebut hasil tes kesehatan pasangan calon menggembirakan
Ini kriteria Gubernur DKI Jakarta yang diharapkan Jokowi
Survei ILC tvOne, Agus-Sylvi unggul tipis dari Ahok-Djarot