Kepatuhan Protokol Kesehatan Terbukti Menekan Penularan Covid-19
"Bukan hanya melindungi diri, kita juga menjaga keluarga, menjaga negara, mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan."
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan adalah kunci penurunan COVID-19. Data satgas COVID-19 pada 24 Januari 2021 menunjukkan, bahwa Kabupaten/Kota yang masuk zona merah memiliki tingkat kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak kurang dari 60%.
Sementara Kabupaten/Kota yang masuk zona hijau memiliki tingkat kepatuhan terhadap protokol Kesehatan mencapai 91-100%. Dengan menjalankan 3M: Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak terbukti mampu menurunkan risiko tertular COVID-19 hingga 85%. Ini adalah upaya paling efektif untuk saat ini ditambah pula dengan mengikuti program vaksinasi nanti.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat menyampaikan, “Jadi pemerintah pusat dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) punya aplikasi pelaporan protokol kesehatan. Aplikasi ini didownload TNI, Polri, dan Satpol PP agar bisa melapor pantauan keramaian di ruang publik berbasis foto. Hasilnya dilaporkan secara mingguan. Kesimpulan mingguan tersebut yang menghasilkan persentase,” terangnya dalam acara Dialog bertajuk Kepatuhan Datang, Penularan Berkurang yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Kamis, (4/2).
Terkait dengan tindak lanjut laporan tersebut Ridwan Kamil lebih lanjut lagi menjelaskan, “Hasilnya luar biasa, daerah yang sebelumnya sempat merah seperti Kabupaten Tasik, sekarang sudah keluar dari zona merah karena termotivasi oleh temuan data ini,” paparnya,
Dengan menerjunkan ribuan TNI, Polri, dan Satpol PP Pemerintah Provinsi Jawa Barat meramu penegakan dengan bantuan metode aplikasi “Di awal Januari 2021 kepatuhan memakai masyarakat di Jawa Barat hanya berkisar 50%. kemarin (3/2) sudah sekitar 83%,” lanjutnya.
Di wilayah Jawa Timur, Emil Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur menjelaskan langkah yang sudah diambilnya, “Salah satu tolok ukur yang banyak digunakan adalah Rate of Transmission (ROT) yang berada di kisaran 1,1% untuk wilayah Prov. Jawa Timur di awal penegakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kini menjadi 0,79% di awal Februari 2021 kemarin. Ini tolok ukur yang cukup obyektif dan ilmiah dari sisi epdemiologi bahwa PPKM ini diikuti penekanan dalam penyebaran COVID-19,” ungkapnya.
Bukti kongkrit juga diungkapkan Emil Dardak, “Kita melihat PPKM ini berdampak di wilayah Jawa Timur secara keseluruhan, mungkin karena daerah-daerah yang kasusnya relatif meningkat, menerapkan PPKM di wilayahnya. Tuban misalnya dari awalnya masuk zona merah kini menjadi zona oranye,” tegasnya.
dr. Falla Adinda, dokter sekaligus tim penanganan COVID-19 sebagai praktisi Kesehatan juga turut menyampaikan pandangannya, “Penularan COVID-19 ini bisa dicegah dengan 3M, itu sudah jadi penelitian yang valid. Artinya penularan itu bisa kita tekan dengan konsisten bersama-sama, gotong royong dalam satu waktu. Tidak bisa saya saja, kamu saja, atau pemimpin daerahnya saja,” tegasnya.
dr. Falla berpesan secara sederhana, “Kadang-kadang kecolongannya justru saat beraktivitas misalnya, saat makan, saat olahraga. 90% memang disiplin memakai masker tapi hanya di dalam ruang publik. Itulah kenapa protokol kesehatan justru harus dipegang terus, dan kita sebut sebagai adaptasi kebiasaan baru,” terangnya.
Menurut Ridwan Kamil menggambarkan situasi pandemi saat ini seperti kondisi perang, “Perang COVID-19 adalah perang darurat melawan musuh bersama yaitu pandemi. Kalau situasi darurat, semua orang wajib bela negara. Ada yang bela negara sesuai profesinya seperti tenaga kesehatan, bela negara dengan ilmunya mencari solusi melalui penemuan vaksin, ada yang bela negara dengan tenaganya menjadi relawan, sisanya bela negara dengan tidak menjadi korban dengan cara menghindari musuh yang ada di kerumunan, ramainya pergerakan, dan berita bohong yang provokatif,” pesannya.
Hal ini diikuti pula dengan pesan dari Emil Dardak dengan nada serupa, “Yang penting, banyak etika dan norma yang perlu kita sesuaikan dengan kondisi pandemi ini. Bukan hanya melindungi diri, kita juga menjaga keluarga, menjaga negara, mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan.”
Tidak lupa, dr. Falla juga mengingatkan agar dilakukan bersama-sama, “Pandemi hanya bisa diselesaikan oleh kita bersama-sama untuk melakukan 3M dan nanti saat kita divaksinasi. Jadilah manusia yang bertanggung jawab dan bermartabat saat kita keluar rumah. Jagalah diri sendiri dan jagalah orang lain,” tutupnya.
Baca juga:
Usai PPKM, Pemerintah Bakal Siapkan Kebijakan Baru Tekan Mobilitas Masyarakat
INFOGRAFIS: Update Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan
Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Tinjau Penerapan Prokes di Stasiun Jakarta Kota
Luhut Susun Empat Strategi Perkuat Penanganan Covid-19
Kemenkeu Sudah Cairkan Rp 4,17 T Insentif Nakes 2020, Pemda Baru Salurkan Rp 3 T
JakBook Dilanda Sepi Akibat Pandemi