Kerajinan miniatur perahu karya warga Purwakarta mulai dilirik dunia
Miniatur perahu yang dibuat mulai dari jenis perahu rakyat, perahu kerajaan, perahu perang dan perahu khas Indonesia hingga perahu Marcopolo.
Banyak cara dilakukan untuk menjadikan sumber penghasilan, salah satunya dengan menekuni bakat yang dimiliki. Seperti Arifin (42) seorang warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Arifin yang tinggal di Desa Jatimekar, Kecamatan, Jatiluhur, Purwakarta itu dalam kesehariannya menggeluti kerajinan pembuatan miniatur perahu. Hal itu dilakukan karena usahanya memiliki prospek seiring tingginya minat masyarakat untuk memperoleh hasil produksinya.
Meski dengan menggunakan peralatan seadanya seperti gunting, lem perekat dan alat tulis tidak menjadi penghambat bagi pria tiga anak itu. Dia menciptakan setiap miniatur perahu mulai dari tahapan merancang dan membuat pola serta tahap produksi hingga menjadi karya seni yang bernilai tinggi.
Miniatur perahu yang dibuat mulai dari jenis perahu rakyat, perahu kerajaan, perahu perang dan perahu khas Indonesia hingga perahu Marcopolo.
"Untuk ukuran kecil sehari bisa membuat antara tiga sampai empat unit," kata Arifin. Minggu (4/12).
Dikatakan Arifin dalam membuat miniatur perahu, lamanya proses sangat tergantung pada jenis perahu yang dibuat karena harus sangat mirip dengan aslinya.
"Kalau ukurannya besar ukuran di atas 3 meter bisa satu minggu hanya satu, kadang dua minggu satu. Tapi bisa juga seminggu bisa dapat dua perahu. Karena setiap miniatur harus detil sehingga nampak seperti aslinya," ujar Arifin.
Dalam membuat miniatur perahu dia menggunakan sejumlah bahan dasar, mulai dari veneer berbahan kayu jati yang telah dibentuk tipis, Kinbot Batik, Nalaket Jeans, serta kayu batangan. Sedangkan untuk aksesoris dia menggunakan bahan sejenis kertas.
Miniatur perahu yang dibuat Arifin, biasanya dipesan oleh perorangan maupun komunitas. Bahkan belakangan mulai dilirik para pengusaha untuk dijual ke seantero negeri bahkan sebagian di antaranya diekspor ke luar negeri.
"Kalau pemasaran saya tidak seperti yang lain dengan cara penjualan online, tapi kebanyakan yang pesan datang ke rumah. Mulai banyak pesanan setelah saya mengikuti acara pameran di beberapa daerah seperti Balik Papan, Makasar, Manado, Jakarta dan sekitar Jawa Barat," tuturnya.
Untuk harga, miniatur perahu buat Arifin dijual dengan harga antara Rp 100 ribu hingga Rp 3 Juta. Atau tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dalam pembuatan.
"Harga Rp. 3 Juta ya selain ukurannya besar dan bagus, karena sudah menggunakan pigura kaca," jelas Arifin.
Dijelaskan Arifin, ia menjadi perajin miniatur perahu sudah berjalan selama hampir sepuluh tahun. Berawal dari iseng saat dia bekerja di salah satu bengkel di Purwakarta. Namun karena banyak pesanan dan mendapat dukungan keluarga akhirnya dia memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih untuk menggeluti keahliannya itu.
"Awalnya saya coba - coba buat satu miniatur perahu, ternyata banyak yang melirik. Ini bagus katanya, tolong dibuatkan yang lebih bagus lagi. Dari situ saya mulai membuat miniatur dan yang utama dukungan dari keluarga juga hingga akhirnya seperti ini," tutur Arifin.
Seiring waktu pesanan terus berdatangan, bahkan saat ini ia mengaku mulai kewalahan dan tidak dapat memenuhi semua pesanan. Sehingga harus ada orang yang membantunya.
"Akhirnya saya coba mengajarkan anak saya yang kedua untuk belajar. Karena sebelumnya saya sering membuat pelatihan kepada para pemuda Karang Taruna disini ternyata tidak berhasil," katanya.
Sementara dari keuletannya dalam bidang kerajinan tersebut Arifin sudah meraih berbagai penghargaan dari banyak pihak di sejumlah daerah baik dalam kejuaraan tingkat Provinsi maupun skala nasional.
"Allhamdulillah selain bisa menghidupi keluarga, saya juga merasa bangga karena sering mendapat penghargaan. Saya rasa ini adalah karunia dan jalan hidup saya yang harus terus saya tekuni dan syukuri," tutup Arifin.