Keraton Agung Sejagat Dipastikan Bukan Penerus Kerajaan Majapahit
Deklarasi dan pengumuman Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tidak hanya meresahkan masyarakat setempat. Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) memastikan Keraton Agung Sejagat tidak terdaftar dalam arsip negara dan catatan sejarah.
Deklarasi dan pengumuman Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tidak hanya meresahkan masyarakat setempat. Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) memastikan Keraton Agung Sejagat tidak terdaftar dalam arsip negara dan catatan sejarah.
Ketua FSKN PRA Arief Natadiningrat mengaku kaget seiring dengan perkembangan negara Indonesia, masih ada orang yang berani mendirikan keraton hingga mengklaim keturunan Majapahit.
-
Kenapa Segarayasa di Keraton Kerta dibangun? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, Babad Momana mencatat bahwa pada tahun 1637 Sultan Agung telah memberi perintah untuk membangun bendungan di Kali Opak. Sementara dalam Babad Sangkala dicatat bahwa pada tahun 1643 pembangunan danau tersebut tidak hanya menggunakan tenaga masyarakat keraton, namun juga menggunakan unsur tenaga prajurit.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Bagaimana pembangunan Segarayasa di Keraton Yogyakarta? Selain itu di danau buatan itu terdapat terowongan bawah tanah dan masjid bawah tanah.
-
Kapan Segarayasa dibangun di Keraton Kotagede? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, saat itu raja kedua Mataram, Panembahan Anyakrawati memerintahkan dibuatnya danau dan taman di sekitar kraton. Dalam Babad Sangkala, diceritakan pada tahun 1605 ia membangun Taman Danalaya dan Segaran Sirnabumi sekaligus lumbung pertanian yang diberi nama Gading dan Panggung Krapyak.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
"Kami prihatin saja apalagi mengklaim masih keturunan Syailendra dan penerus Majapahit. Keraton tersebut tidak ada dalam daftar keraton se-Nusantara," kata Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat kepada wartawan, Rabu (15/1).
Arief mengatakan, dalam catatan yang dimiliki FSKN ada lebih dari 200 kerajaan atau kasultanan yang terdaftar pada persiapan kemerdekaan Indonesia, tidak termasuk Keraton Agung Sejagat.
Arief meragukan klaim keraton yang mengaku keturunan Wangsa Syailendra. Menurutnya, sulit untuk memelihara silsilah dari wangsa Syailendra yang berjaya di abad ke 7 dan 8 masehi itu.
"Mengidentifikasi silsilahnya itu cukup sulit apalagi mengaku keturunan Majapahit. Kerajaan Majapahit itu setelah runtuh menjadi Demak, kemudian runtuh dan jadi Pajang, runtuh lagi menjadi Mataram, kemudian runtuh menjadi Surakarta dan Yogyakarta. Begitu RI lahir hanya ada Surakarta dengan kasunanan dan Mangkunegaran, kemudian Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman," ujar dia.
Arief mengaku prihatin klaim Keraton Agung Sejagat didanai oleh Swiss. Menurut dia, Keraton se nusantara pernah berkumpul dengan tokoh nasional termasuk Sukarno di Tapak Siri.
"Untuk membangun keraton harus ada magersari atau warga di sekitar keraton, itulah yang nantinya dibina keraton. Ini tidak diajak bicara, tiba-tiba dibangun dan ada kegiatan," sambung Arief.
Keraton se-Nusantara menyatakan diri membantu kemerdekaan Indonesia. Pernyataan tersebut karena saat itu hanya keraton yang memiliki perbekalan hingga bantuan dana untuk membantu perjuangan masyarakat Indonesia.
"Jadi tidak ada harta keraton disimpan di bank luar negeri harta keraton banyak digunakan untuk kepentingan kemerdekaan. Sisa aset saja," ujar dia.
Menurut Arief, keberadaan Keraton Agung Sejagat adalah mimpi pemimpin keraton yang diembuskan ke masyarakat terkait informasi bohong.
Sejak merdeka hingga saat ini pembinaan keraton di Indonesia berada di bawah binaan Kemendagri dan Kemendikbud. Bahkan hingga saat ini pemerintah pusat belum pernah memberi pengumuman resmi terkait jumlah keraton di Indonesia yang harus dilindungi dan dibina.
"Sejak merdeka keraton yang ada dalam struktur ketatanegaraan hanya Yogyakarta yakni Sultan Yogyakarta adalah Gubernur dan Wakil Gubernur adalah Pakualaman. Keraton yang lain yang masih hidup ini memelihara adat dan tradisi di daerah masing-masing termasuk Cirebon," ujar dia.
Menurut dia, pemerintah harus tegas dalam mengakomodasi peninggalan sejarah keraton di Nusantara. Peran aktif Kemendagri dan Kemendikbud dalam membina keraton di Indonesia sangat penting.
Dia meminta pemerintah segera mengumumkan keraton di Indonesia yang terdaftar resmi sehingga perlu dilindungi dan mendapat pembinaan.
"Kalau data di FSKN ada 200 keraton di Indonesia dan itu beragam kondisi ada yang lengkap bangunan dan silsilahnya, ada yang setengah lengkap bahkan ada yang tinggal bangunannya saja atau keturunannya saja," ujar dia.
Baca juga:
Jualan Angkringan Online, Aktivitas Raja Agung Sejagat di Rumah Kontrakan
VIDEO: Alkisah Kejayaan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Berakhir di Kantor Polisi
Simpan Airsoft Gun, Raja dan Permaisuri Agung Sejagat Terancam Undang-undang Darurat
Polisi Dalami Alasan Korban Terpengaruh Gabung Keraton Agung Sejagat
Foto-foto Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Usai Dicomot Polisi, Tangan Diborgol
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Terancam 10 Tahun Penjara