Kesaksian Perawat Amerika di Gaza: Nakes RS Indonesia Mengagumkan, Rela Wafat Asal Selamatkan Warga Palestina
Menurut Emily, hatinya tertinggal di Gaza dan secepatnya ingin kembali ke sana.
Emily Callahan merupakan perawat Amerika yang dievakuasi dari Gaza.
Kesaksian Perawat Amerika di Gaza: Nakes RS Indonesia Mengagumkan, Rela Wafat Asal Selamatkan Warga Palestina
Kesaksian Perawat Amerika di Gaza: Nakes RS Indonesia Mengagumkan, Rela Wafat Asal Selamatkan Warga Palestina
Emily Callahan, perawat asal Amerika Serikat dan juga Aktivis Doctors Without Borders baru saja dievakuasi dari Gaza, Palestina.
Emily mengungkapkan kondisi para tenaga kesehatan di daerah yang kini dibombardir oleh Israel, khususnya yang ada di Rumah Sakit Indonesia.
- Sosok Reza Aldilla Relawan Indonesia yang Masih Bertahan di Gaza Palestina, 10 Tahun lalu Sudah Tulis Pesan ini
- Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Blak-blakan soal Pembangunan RS Indonesia di Gaza Palestina, Penuh Keajaiban Tuhan
- Bikin Merinding, Kesaksian Warga Amerika Serikat atas Kemuliaan Hati Dokter & Perawat RS Indonesia di Gaza Palestina
- Tentara Israel Geram Lihat Anak Netanyahu Asyik Liburan di Pantai Amerika Saat Mereka Sibuk Mengebom Gaza
Emily mengaku kagum dengan tenaga kesehatan yang berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tak pernah ada sedikit keraguan atau ketakutan dalam dirinya mereka untuk membantu warga Palestina meski nyawanya terancam.
"Staf rumah sakit Indonesia di Gaza adalah orang yang paling menakjubkan yang pernah saya temui dalam hidup saya. Ketika semua (pegawai yang lain termasuk dirinya) pergi untuk pindah ke Wadi, mereka menegaskan tak akan ikut pergi karena warga Palestina adalah keluarganya,"
ujar Emily dikutip dari wawancara dengan CNN.
"Perawat di Rumah Sakit Indonesia juga mengatakan, jika mereka (Israel) membunuh kami, kami akan mati sambil menyelamatkan sebanyak mungkin orang kami bisa selamatkan,"
kata Emily menambahkan.
Dia berharap memiliki sedikit hati seperti perawat Rumah Sakit Indonesia itu. Karena jika dirinya meninggal, bakal jadi orang yang paling bahagia.
"Jika saja saya memiliki 1 ons hati yang kalian miliki, saya akan mati sebagai orang yang bahagia. Mereka menakjubkan,"
tutur Emily.
Emily bahkan sudah tak sabar dan tak ada keraguan untuk kembali ke Gaza untuk menyelamatkan warga di Palestina. Menurut Emily, hatinya tertinggal di Gaza.
"Secepat mungkin, benar-benar secepat mungkin (kembali ke Gaza). Hati saya ada di Gaza, hati saya akan tetap ada di Gaza,"
tegas Emily.
Meski sudah dievakuasi dari Gaza, Emily terus mengirim pesan ke teman-teman perawat di Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Untuk menanyakan kondisi mereka yang di sana.
"Setiap saya mau tidur dan bangun tidur, saya selalu menanyakan kabar mereka, 'apakah kalian masih bertahan hidup?',"
ungkap Emily.