Kesaksian Satpam Lolos dari Maut Pelaku Penembakan di Kantor MUI
Dalam aksinya, terdapat satu petugas keamanan (satpam) Kantor MUI yang mengalami luka-luka. Adalah Chaerudin yang menceritakan detik-detik pelaku Mustofa nekat melepaskan tembakan ke arah Kantor MUI.
Penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (2/5) siang. Pelaku diketahui bernama Mustofa (60). Pria yang akhirnya menghembuskan napas terakhir ini acap kali mengaku sebagai wakil nabi.
Dalam aksinya, terdapat satu petugas keamanan (satpam) Kantor MUI yang mengalami luka-luka. Adalah Chaerudin yang menceritakan detik-detik pelaku Mustofa nekat melepaskan tembakan ke arah Kantor MUI.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan Hari Kanker Pankreas Sedunia mulai diperingati? Hari Kanker Pankreas Sedunia digagas agar masyarakat dapat berkumpul dan membantu menyebarkan informasi tentang kanker pankreas.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Awalnya Chaerudin tidak menaruh curiga, bahkan menerima dengan baik kedatangan Mustofa. Namun, saat itu Mustofa datang sudah berlaku kasar.
"Saya terima dia, beliau itu dengan kata kasar ingin ketemu ketua MUI. Saya ke bagian sekretariat menanyakan bisa tidak ketua? katanya tidak bisa bertemu," kata Chaerudin saat mengingat kejadian tersebut seperti dikutip Rabu (3/5).
Chaerudin melanjutkan, Mustofa merasa tidak terima karena gagal bertemu. Namun, dia tidak terima dan malah memaksa dan mengancam untuk menghabisi nyawanya.
"Kalau tidak menerima saya ketemu ketua MUI, saya habisi kamu. Dia bilang gitu ke saya," tutur Chaerudin.
Chaerudin tidak ambil pusing. Dia hanya menjalankan prosedur pengamanan untuk membawa Mustofa keluar dari kantor MUI karena keinginan untuk bertemu ketua MUI tidak dapat dilaksanakan.
Namun betapa kagetnya Chaerudin, saat Mustofa tiba-tiba mengangkat tas yang dibawanya dan memegang sebuah pistol. Mustofa pun langsung mengarahkan kepada Chaerudin, namun beruntung tembakan meleset.
"Dia mengangkat tas, ternyata isinya pistol. Pistol itu isinya ditembak. Tapi saya tidak ketembak, Alhamdulillah. Pelurunya meleset," jelas dia.
Usai tembakan dilepaskan, suasana bergemuruh. Chaerudin dan petugas lain sigap langsung mengamankan yang bersangkutan hingga aparat tiba.
Saat polisi tiba di lokasi, Mustofa yang diamankan dinyatakan meninggal dunia.
Meski begitu, tidak ada luka tembak dan penyebab kematian yang bersangkutan masih dalam proses forensik kepolisian.
Reporter: Muhammad Radityo/Liputan6.com
(mdk/rhm)