Kesal Desainer Istana Garuda IKN: Mereka Nyangka Saya Kerjakan Segala Macam, Geblek Banget!
Nyoman terang-terangan, ungkap ada 44 orang ahli terlibat dalam pembangunan Istana Garuda IKN
Desainer atau perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IK) Nyoman Nuarta buka suara. Menepis segala anggapan miring yang diarahkan ke hasil karyanya. Nyoman terang-terangan, ungkap ada 44 orang ahli terlibat dalam pembangunan Istana Garuda IKN demi menciptakan aspek keamanan dan ketahanan bangunan yang akan menjadi simbol nasional.
"Mereka nyangka segala macam saya ngerjain. Geblek bangat tuh berpikir seperti itu. Pekerjaan ini dari tim kami saja ada 44 orang (ada) profesor, doktor, ahli tanah, segala macam ahli ada," kata Nyoman dikutip Antara, Minggu (11/8).
- Pedas Cibiran Istana Garuda IKN Sampai Disebut Mistis & Siluman Kampret, Sang Desainer Blak-blakan Jawab!
- Makna Desain Istana Garuda IKN Tampak Ingin Memeluk
- Warna Istana Garuda IKN Dianggap Gelap dan Mistis, Ini Penjelasan Desainer Nyoman Nuarta
- Istana Garuda IKN Disebut Beraura Mistis, Perancang Ungkap Makna Sebenarnya: Agar Berwibawa
Deretan orang penting yang terlibat meliputi, profesor, doktor, ahli tanah, dan berbagai spesialis lainnya yang berkontribusi dalam memastikan bahwa desain istana tidak hanya indah, tetapi juga aman dan fungsional.
Nyoman menambahkan bahwa dalam proses desain, banyak aspek teknis yang memerlukan keahlian khusus. Misalnya, ketika membahas mengenai panas dan kondisi termal dalam ruangan.
Perangkat Lunak Canggih
Dia mengandalkan ahli yang menggunakan perangkat lunak canggih seperti smart geometrik untuk melakukan riset dan pengujian.
"Betul ide dari saya, tapi pembuktiannya saya kan enggak sanggup, saya bukan ahlinya. Misalnya panas ruangannya, termal ruangan itu berapa? Kalau ditanya begitu saya nggak bisa jawab, yang ngejawab ahli saya," beber Nyoman.
Tidak hanya menyoal keindahan dan kewibawaan, namun aspek keamanan juga sangat penting dalam proyek bangunan yang nantinya akan ditempati orang nomor satu negeri ini. Menurutnya, aspek keamanan sangat penting, terutama mengingat bahwa Istana Garuda akan menjadi tempat bagi pejabat tinggi negara dan tamu internasional.
Keamanan Prioritas Utama
Nyoman menekankan bahwa keamanan adalah prioritas utama. Misalnya, jika Presiden Amerika Serikat datang ke Istana Garuda IKN, tentu mereka akan memastikan bahwa aspek keamanan sudah terpenuhi sebelum datang.
"Saya mendesainnya, strukturnya saya desain, tapi menghitungnya, misalnya ketebalan baja harus sekian, pelat ini harus 3 cm, harus 4 cm, kan yang ahlinya yang tahu hitungannya. Tapi saya yang kasih desainnya," kata Nyoman.
Desain dan struktur Istana Garuda tidak hanya mempertimbangkan aspek artistik, tetapi juga teknis. Nyoman menjelaskan bahwa meski ia merancang strukturnya, perhitungan detail seperti ketebalan baja dilakukan oleh para ahli yang memahami seluk-beluknya.
Gunakan Produk Dalam Negeri
Nyoman juga menyoroti pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini, sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Baja yang digunakan, misalnya, dibeli dari Krakatau Steel, dan proses pembuatannya dilakukan di pabrik-pabrik baja besar di dalam negeri.
"Nah arsitek kita ini diajar begitu enggak? Ini anak-anak muda yang ngomong yang kritik-kritik ini ngerti kaya begitu. Jadi, tidak bisa dikerjakan oleh sendiri, itu ada ahli infrastrukturnya," ujarnya pula.
Menurutnya pula, desain istana ini berbeda dari proyek bangunan biasa seperti ruko atau hotel. Prosesnya melibatkan teknologi canggih seperti las laser untuk memastikan bahwa logam tetap stabil dan tidak bergelombang.
Nyoman kemudian menyoroti bagaimana hasil desainnya yang telah diapresiasi dan akan digunakan dalam berbagai acara kenegaraan.
Bukan Tugas Mudah
Ia mencatat bahwa Istana Garuda dan Taman Kusuma Bangsa, yang juga merupakan karyanya, akan menjadi tempat upacara resmi pemerintah, menunjukkan bahwa desainnya diakui dan dihargai.
Selain itu, Nyoman menegaskan bahwa membangun Istana Presiden bukanlah tugas yang mudah, karena melibatkan banyak persyaratan keamanan yang ketat. Misalnya, penggunaan kaca tahan peluru dan beton dengan ketebalan tertentu, yang semuanya harus dipenuhi.
Nyoman berharap bahwa para arsitek muda memahami kompleksitas dalam membangun bangunan ikon seperti Istana Garuda. "Ini bukan sebatas bikin hotel, bikin rumah, bikin apartemen, enggak begitu. Apalagi bakal ditempati orang nomor satu di Indonesia dan tamunya juga orang nomor satu (kepala negara) di dunia," kata Nyoman Nuarta.
- Veddriq Leonardo, Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Dapat Tiket Pesawat Gratis Seumur Hidup
- Operasi Sikat Jaya, 341 Orang Terlibat Kasus Kriminal Dalan Kurun Waktu 15 Hari
- Cara Efektif Menemukan dan Menggunakan SPBU Layanan Mandiri
- Panduan Lengkap Memilih Bahan Bakar Berdasarkan Bilangan Oktan
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024