Kesal Kerap Dianiaya, IRT di Sumsel Ajak Anak dan Menantu Bunuh Suami
Pengungkapan kasus ini bermula dari penemuan mayat korban di sungai bawah Jembatan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (17/3). Korban berhasil diidentifikasi sehingga memudahkan penyidik mengungkap pembunuh dan motifnya.
Kesal kerap dianiaya, seorang ibu rumah tangga, NN (48), nekat mengajak anak, PR (25), dan menantunya, FR (25), membunuh suaminya, IN (49). Ketiganya terancam hukuman mati karena pembunuhan direncanakan.
Pengungkapan kasus ini bermula dari penemuan mayat korban di sungai bawah Jembatan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (17/3). Korban berhasil diidentifikasi sehingga memudahkan penyidik mengungkap pembunuh dan motifnya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
Polisi mendatangi rumah pelaku FR di Kecamatan Sanga Desa. Lantaran pelaku ketakutan didatangi, ia pun dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ketika itulah terungkap, pelaku adalah pembunuhnya. Tak hanya itu, pelaku juga membongkar bahwa pelakunya tidak ia sendiri, melainkan bersama istri dan mertuanya.
Kronologi
Dari hasil pemeriksaan, pembunuhan berawal saat pelaku NN terlibat adu mulut dengan korban di rumahnya, Rabu (15/3) sore. Ketika itu, korban marah besar dan bermaksud membunuh pelaku.
Namun aksinya batal.
Korban hanya menusuk-nusuk kasur dengan pisau hingga hancur. Kemarahan korban lantaran tak diberi uang untuk membeli narkoba.
Lantas pelaku NN mengadu ke anak dan menantunya. Keesokan harinya, Kamis (16/3) pagi, korban meminta dipijit oleh NN tetapi ia tolak sampai korban tertidur.
Ketika itulah, pelaku mengajak anak dan menantunya membunuh korban. Ketiganya kompak menghabisi nyawa korban dengan cara dibacok, ditusuk, dan ditindih.
Siang harinya, pelaku FR memasukkan mayat korban ke mobilnya dan dibuang ke sungai untuk dihanyutkan. Namun ia tidak menyadari mayat mertuanya itu tersangkut di beton jembatan sehingga ditemukan warga keesokan harinya.
Kasi Humas Polres Musi Banyuasin AKP Susianto mengatakan, tersangka NN nekat berbuat demikian karena kesal selalu dianiaya korban. Korban disebut tempramental, terlebih menjadi pecandu narkoba meski tak ada pekerjaan.
"Tersangka merencanakan pembunuhan, ia tak tahan lagi dengan sikap korban. Ia mengajak anak dan menantunya, mereka pun tidak menolak sehingga terjadilah aksi itu," ungkap Susianto, Selasa (21/3).
Dari keterangan tersangka NN, korban juga biasa melakukan pencurian untuk membeli narkoba. Korban juga memiliki selingkuhan yang membuat tersangka semakin sakit hati.
"Sering dianiaya, diancam dibunuh ditambah diselingkuhi, itu motif pembunuhan," ujarnya.
Apapun motifnya, tersangka NN beserta anak dan menantunya tetap diproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana juncto Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan orang meninggal dengan ancaman hukuman mati.
Penyidik menyita sejumlah barang bukti, seperti pisau, parang, pakaian, dan satu unit mobil Toyota Avanza milik tersangka FR yang di dalamnya terdapat bercak darah.