Keterisian Tempat Tidur di RS Rujukan Covid-19 Naik, Paling Tinggi Jabar
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan keterisian tempat tidur isolasi (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 mengalami kenaikan, pasca periode libur Lebaran. Menurut dia, peningkatan ini kontribusi dari 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan keterisian tempat tidur isolasi (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 mengalami kenaikan, pasca periode libur Lebaran. Menurut dia, peningkatan ini kontribusi dari 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi.
"Adapun peningkatannya menunjukkan variasi, namun trennya terjadi selama 5-6 hari terakhir," kata Wiku dikutip dari siaran persnya, Sabtu (29/5/2021).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Dia menyampaikan bahwa terjadi peningkatan keterisian tempat tidur isolasi secara nasional sebesar 14,2 persen atau dari 20.560 per 20 Mei 2021 menjadi 23.488 pada 26 Mei 2021. Peningkatan ini merupakan kontribusi dari 5 provinsi karena mengalami kenaikan BOR antara 18 hingga 23 persen dalam rentang waktu yang sama dengan kenaikan di tingkat nasional.
Adapun kelima provinsi itu antara lain, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan DI Yogyakarta. Keterisian tempat tidur isolasi di DKI Jakarta naik 23,7 persen dari 3.108 menjadi 3.846.
Kemudian, Jawa Barat naik 30,2 persen dari 3.003 menjadi 3.615, Jawa Tengah naik 23,14 persen dari 2.567 menjadi 3.161. Selanjutnya, di Banten naik 21,2 persen dari 816 menjadi 959 dan DI Yogyakarta naik 18,8 persen dari 495 menjadi 585 tempat tidur terisi.
"Data ini menandakan terjadi peningkatan kasus pada 6 hari terakhir. Ini artinya, peningkatan kasus juga terjadi pada pasien dengan gejala sedang dan berat sehingga membutuhkan ruang isolasi. Ini adalah alarm keras, terutama provinsi-provinsi di Pulau Jawa," tegas Wiku.
Dia menyampaikan bahwa data-data yang disampaikan saat ini belum menggambarkan sepenuhnya perkembangan pada minggu kedua paska Idul Fitri. Namun, data penambahan kasus positif, kasus aktif, mobilitas penduduk, serta keterisian ruang isolasi, sudah menunjukkan adanya kenaikan.
Data ini juga menegaskan bahwa provinsi-provinsi Pulau Jawa adalah kontributor terbesar penambahan kasus positif tingkat nasional. Untuk itu, Wiku meminta pemerintah provinsi melakukan konsolidasi penanganan dengan baik antar jajaran pimpinan daerah.
"Manfaatkan forum komunikasi pimpinan daerah lintas wilayah tingkat provinsi, kabupaten/kota agar dapat menghasilkan strategi pengendalian yang efektif," jelas Wiku.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Satgas Covid-19 Sebut 49,4 Persen Kematian Covid-19 Disumbang Lansia
Wagub Riza Tegaskan Jakarta Serius Tangani Pandemi Covid-19
Menko PMK Cek ABK Filipina dan Nakes di Cilacap yang Terpapar Covid-19 Varian India
Data 29 Mei 2021: Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet Bertambah 151 Orang
Menko PMK: Setiap Potensi Sumber Penyebaran Varian Baru Covid-19 Segera Tangani