Ketua DPR Ajak Generasi Muda Partisipati Kampanye Kurangi Penggunaan Plastik
Puan Maharani mengajak generasi muda untuk berpartisipasi aktif pada gerakan menjaga lingkungan seperti melakukan kampanye pengurangan penggunaan plastik.
Indonesia mendapatkan predikat sebagai negara penyumbang sampah plastik ketiga terbanyak di dunia berdasarkan hasil studi dari University of Leeds, Inggris. Ketua DPR RI Puan Maharani, secara khusus, mengajak generasi muda untuk berpartisipasi aktif pada gerakan menjaga lingkungan seperti melakukan kampanye pengurangan penggunaan plastik.
Menurut Puan, generasi muda kini memiliki kemampuan yang baik dalam memberi influence, didukung dengan sarana dan berbagai akses fasilitas yang saat ini sudah cukup maju.
- Ketua DPR: Anggota Dewan 2024-2029 Harus Partisipatif Hadapi Berbagai Tantangan di Tanah Air
- Puan Maharani Dukung Pengurangan Penggunaan Plastik Lewat Gerakan ‘DPR Hijau’
- RI Penyumbang Sampah Plastik Ketiga Dunia, Puan Minta Pemerintah Lakukan Langkah Konkret untuk Mengatasinya
- Puan Harap Parlemen Remaja Jadi Generasi Muda Paham Politik & Demokrasi
"Saya berharap, generasi muda dapat menjadi motor penggerak di Indonesia dengan mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan, termasuk dalam hal mengurangi penggunaan plastik," ujar Puan, Kamis (12/9/2024).
Dengan akses dan lingkungan generasi muda yang lebih luas, Puan mengatakan kampanye bersih-bersih plastik di Indonesia dapat semakin efektif. Generasi muda diharapkan dapat mengajak semua lini dengan memberi contoh hidup 'go green' dan mengurangi penggunaan plastik.
"Generasi muda punya peranan penting pada isu-isu lingkungan mengingat saat ini anak muda Indonesia punya pemahaman dan tingkat literasi yang relatif maju. Dengan menunjukkan gaya hidup 'hijau', generasi muda juga berkontribusi terhadap keberlangsungan masa depan bangsa," kata Puan.
Diketahui, dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature, terhitung 52 juta ton produk plastik mencemari lingkungan pada 2020, yang jika dideretkan dalam satu garis, akan membentang mengelilingi dunia lebih dari 1.500 kali. Data global pada 2020 dalam studi tersebut, Indonesia diketahui menghasilkan 3,4 juta ton sampah plastik, dan yang pertama adalah negara India dengan 9,3 juta ton kemudian disusul oleh Nigeria dengan 3,5 juta ton.
Penelitian yang menunjukan angka sampah di Indonesia sangat besar juga dihasilkan dari penelitian Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menemukan bahwa Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik ke-2 terbesar di dunia.
Maka dari itu, Puan menilai dibutuhkan komitmen bersama dari seluruh elemen bangsa agar Indonesia dapat mengurangi sampah plastik yang akan berkontribusi terhadap suksesnya kebijakan ekonomi hijau dan melindungi ekosistem laut.