Ketua DPRD Surabaya Akui Terpapar Covid-19
Adi mengaku tidak tahu kronologi dia terpapar Covid-19. Ia menyebut jika sebelumnya ia memiliki beberapa agenda acara yang cukup padat.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono memastikan bahwa dirinya positif terpapar Covid-19. Hal itu dia ketahui berdasarkan uji usap (swab) berbasis PCR pada Selasa, 8 Juni lalu.
”Iya, saya positif Covid-19. Mohon doanya. Sekarang sedang pemulihan,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada media, Jumat (11/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Adi mengatakan, secara umum kondisinya baik. Tidak ada gejala klinis yang signfiikan. Saat ini, ia hanya butuh istirahat untuk pemulihan.
“Hanya butuh istirahat. Saya juga diberi vitamin serta beberapa obat oleh dokter,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.
Adi mengaku tidak tahu kronologi dia terpapar Covid-19. Ia menyebut jika sebelumnya ia memiliki beberapa agenda acara yang cukup padat.
“Sepekan ini saya memang ada beberapa acara. Kita tidak tahu siapa tertular, siapa menulari,” ujarnya.
Adi menjelaskan, dirinya juga sudah mengontak sejumlah kolega yang sempat bertemu dengannya selama beberapa hari terakhir. Informasi itu juga sudah disampaikan ke petugas kesehatan, agar bisa dilakukan penelusuran kontak sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19.
”Saya sudah kontak beberapa kawan yang sempat jumpa dengan saya. Untuk antisipasi semua saya minta lakukan swab PCR. Informasi juga saya sampaikan ke petugas kesehatan agar dilakukan tracing, dan bila mana ada yang positif bisa dilakukan treatment sesuai prosedur,” jelasnya.
Ia menyebut, selama ini gedung DPRD Surabaya sudah melakukan SOP dan sterilisasi ruangan secara rutin dan berkala.
”Demikian pula gedung DPRD Surabaya, sesuai SOP selama ini, memang rutin dilakukan sterilisasi pada ruangan dan kendaraan,” ujarnya.
Adi kembali mengajak masyarakat untuk selalu ketat dalam menjalankan protokol kesehatan.
”Saya sudah berusaha dan disiplin prokes, mungkin pas lengah misal ketika makan bersama kawan-kawan. Pokoknya tetap kita harus disiplin prokes,” jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya dikabarkan terpapar Covid-19. Mereka yang terpapar, disebut didominasi oleh anggota Fraksi PDI Perjuangan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya bersama dengan sejumlah anggota Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kota Surabaya melakukan kegiatan dalam rangka ziarah dan peringatan hari lahirnya mantan Presiden Soekarno di Blitar, pada Sabtu (5/6) lalu.
Dalam kegiatan itu, rombongan terbagi dalam dua jenis kendaraan. Ada yang menggunakan mobil pribadi dan ada yang menggunakan bus.
Kegiatan yang diperkirakan diikuti oleh 120 hingga 130 orang dari Surabaya itu, tidak menginap di Blitar. Usai kegiatan, mereka langsung balik ke Surabaya.
Tiga hingga empat hari setelah kegiatan, sejumlah orang disebut mengalami gejala seperti batuk, pilek dan demam. Namun, tak sedikit pula yang tidak merasakan adanya gejala.
Dikonfirmasi terkait dengan hal ini, Ketua Komisi C DPRD Surabaya yang juga berasal dari Fraksi PDI perjuangan tidak membantahnya. Ia mengakui, ada anggota DPRD Surabaya yang terpapar Covid-19.
"Iya ada. Yang saya tahu, ada anggota Komisi C yang positif (Covid-19). Iya (anggota Fraksi PDIP)," ujarnya dikonfirmasi merdeka.com melalui sambungan telepon, Kamis (10/6) malam.
Dikonfirmasi soal kegiatan anggota Fraksi PDIP di Blitar, ia pun lantas menjelaskan, sebelum salah satu anggotanya itu dinyatakan positif, yang bersangkutan turut mengikuti kegiatan di Blitar. Bahkan, anggota tersebut, sempat satu mobil dan duduk bersebelahan dengannya.
Baca juga:
Sri Mulyani: Dampak Perubahan Iklim Sama Dahsyat Seperti Covid-19
Muncul Klaster Pesantren, Gibran Minta Lurah & Camat Waspadai Naiknya Kasus Covid-19
185 Balita di Bangka Terkonfirmasi Positif Covid-19
Update Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet per 11 Juni 2021
Satgas Lockdown 8 Wilayah di Kabupaten Bekasi Karena Kasus Covid-19 Tinggi
BPOM Uji Klinik Khasiat Ivermectin untuk Pengobatan Pasien Covid-19