Ketua IDAI Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Kalau untuk Cegah Stunting Bukan Usia Sekolah
Piprim mengatakan, jika program makan siang gratis pada anak usia sekolah untuk mencegah stunting, tidak tepat.
Piprim mengatakan, penanganan stunting seharusnya dilakukan pada usia anak kurang dari lima tahun.
- Hati-Hati, Program Makan Siang Gratis Bisa Gagal Total karena Faktor Ini
- Prabowo Tanya Setuju Makan Gratis, Ganjar: Kalau Anaknya yang Dikasih, Saya Sangat Tidak Setuju, Kalau Ibunya Setuju
- Cegah Stunting, Anies: Enggak Cukup Kasih Makan Siang Anak Gratis
- TKN Prabowo-Gibran Resmikan Dapur Indonesia Maju, Siapkan Produk Cegah Stunting
Ketua IDAI Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Kalau untuk Cegah Stunting Bukan Usia Sekolah
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso menanggapi program makan siang gratis calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Program tersebut dianggap untuk mencegah stunting.
Piprim mengatakan, jika program makan siang gratis pada anak usia sekolah untuk mencegah stunting, tidak tepat. Sebab, penanganan stunting seharusnya dilakukan pada anak usia kurang dari lima tahun.
Sementara usia anak masuk Sekolah Dasar (SD) di Indonesia adalah minimal enam tahun.
"Kalau tujuan untuk cegah stunting, ya bukan di usia sekolah. Karena stunting itu usia sampai 5 tahun," jelas Piprim kepada merdeka.com, Selasa (6/2).
Piprim menjelaskan, pencegahan stunting idealnya dilakukan di 1.000 hari pertama kehidupan anak. Bahkan, sebaiknya dicegah sejak dalam kandungan ibunya.
"Saat masih janin dalam kandungan mesti dicegah dari kurang nutrisi berupa protein hewani,"
ucap Piprim.
merdeka.com
Piprim kemudian memberikan masukan kepada capres-cawapres untuk mencegah stunting pada anak. Dia menyebut, hal yang bisa dilakukan adalah memberikan nutrisi tinggi protein sejak dalam janin.
Setelah itu, mencegah anemia pada ibu hamil, mencegah bayi lahir prematur atau pertumbuhan janin terhambat.
"Beri ASI eksklusif, MPASI kaya protein hewani lokal, dan utamakan nutrisi kaya protein hewani pada balita. Lengkapi imunisasi itu antara lain upaya cegah stunting pada bayi dan balita," kata Piprim.
Prabowo Subianto mengatakan, program unggulannya ketika menjadi Presiden Indonesia adalah memberikan makan siang gratis di sekolah.
Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan massa Relawan Pedagang Indonesia Maju (RAPIM) yang mendeklarasikan dukungan mereka untuk pasangan Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (8/12).
"Kita harus berani sekarang, turun intervensi dan untuk itu, manakala Prabowo-Gibran menerima mandat dari rakyat, tentunya bersama tim kita, saudara-suadara sekalian, kita akan melaksanakan pemberian makan siang dan susu untuk semua anak Indonesia, termasuk yang masih di kandungan ibunya," kata Prabowo.
"Karena dia sembilan bulan di kandungan ibunya, dan ibunya harus kita dukung," sambungnya.
Dalam perjalanannya, Prabowo mengakui masih ada pihak yang pesimis mengenai kebijakan makan siang dan peningkatan gizi tersebut.
Namun, lanjut Prabowo, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sudah menegaskan bahwa program pemberian makan siang gratis merupakan langkah yang paling tepat untuk mengurangi kemiskinan, menghilangkan angka kurang gizi, serta stunting.
"PBB mengatakan, cara inilah yang paling benar untuk mengurangi kemiskinan, menghilangkan kurang gizi, stunting, dan ini yang akan membawa suatu bangsa bangkit menjadi bangsa yang kuat,"
tegas Prabowo.
merdeka.com