Ketua IDI Minta Warga Kalbar Jangan Berobat ke Malaysia
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi, meminta masyarakat tak lagi berobat ke luar negeri. Khususnya yang tinggal di Kalimantan Barat (Kalbar), yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi, meminta masyarakat tak lagi berobat ke luar negeri. Khususnya yang tinggal di Kalimantan Barat (Kalbar), yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Adib juga meminta anggota IDI Kalbar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dokter umum maupun spesialis di Kalbar. Demi mencegah masyarakat memilih berobat ke negara tetangga.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Kapan Hari Dokter Nasional diperingati? 24 Oktober secara resmi diperingati sebagai Hari Dokter Nasional.
-
Kondisi Dokter Lo saat ini seperti apa? "Keadaannya memang masih kurang baik," terangnya. Namun hari berikutnya Jumat, (22/12) Sumartono mendapat kabar dari drg. Haryani, Supervisor Marketing RS Kasih Ibu Solo, bahwa Dokter Lo di rawat di RSKI.
-
Siapa yang dihormati di Hari Dokter Nasional? Kita tahu, dokter menjadi salah satu profesi yang memiliki jasa besar bagi manusia. Maka dari itu, sudah seharusnya kita menghargai jasa-jasa para dokter.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
"Kalbar sebagai negara yang berdampingan dengan negara tetangga, harus bisa mencegah agar masyarakat tidak lagi berobat ke luar negeri. Maka dari itu, pentingnya kita bersama meningkatkan kualitas pelayanan dokter di Kalbar," katanya saat berkunjung di Pontianak, dikutip dari Antara, Minggu (11/12).
Saat melantik pengurus IDI Kalbar dan tujuh kabupaten di wilayah Kalbar, ia menekankan hal tersebut agar bisa dilakukan secara bersama oleh tenaga kesehatan.
Dia berharap, dengan telah dilantiknya pengurus IDI Kalbar ini, dirinya berharap dapat bersatu dalam meningkatkan potensi pelayanan, fasilitas, dan akses pelayanan di Kalbar.
"Saya berharap ke depannya IDI Kalbar dapat bersinergi dengan Pemprov Kalbar dalam menyejahterakan pelayanan, fasilitas atau infrastruktur maupun akses kesehatan untuk masyarakat di Kalbar," kata Adib.
Sementara itu, di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan juga berharap, IDI dan pemprov dapat selalu bersinergi dalam mengatasi dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang ada di Kalbar.
"Kita tentu berharap IDI dapat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kalbar. Dalam hal ini, pentingkan kekompakan IDI dalam memaksimalkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat di Kalbar," kata Ria Norsan.
Di tempat yang sama juga, Ketua IDI Kalbar dr Rifka juga menanggapi hal tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan siap bersinergi bersama Pemprov Kalbar.
"Organisasi IDI merupakan profesi yang ikut berperan dalam peningkatan untuk program-program dari Pemprov Kalbar terkait program kerja apa saja yang ada, misalnya menurunkan angka kematian ibu, atau kematian bayi, stunting, TBC dan lain sebagainya," jelas Rifka.
(mdk/rnd)