Ketua Kadin Indonesia Komite Taiwan Rilis Buku Terbaru
Setyono Djuandi Darmono, Ketua Kadin Indonesia Komite Taiwan, baru saja menerbitkan sebuah buku berjudul 'Building A Ship While Sailing' di National Taiwan University of Science and Technology, kota Taipei.
Setyono Djuandi Darmono, Ketua Kadin Indonesia Komite Taiwan, baru saja menerbitkan sebuah buku berjudul 'Building A Ship While Sailing' di National Taiwan University of Science and Technology, kota Taipei.
Dalam peluncuran buku tersebut, ia menyampaikan bahwa Indonesia sedang dalam perkembangan yang pesat dan banyak sekali peluang yang bisa diambil untuk berkembang. Dengan peluang yang terbuka lebar itu, Pak Darmono, begitu biasa disapa, berharap akan ada lebih banyak lagi siswa-siswi Taiwan maupun perusahaan-perusahaan Taiwan yang datang ke Indonesia dan bekerja sama dengan penduduk lokal untuk memulai bisnis.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Apa yang dibahas dalam pidato lucu tentang pendidikan? Pada kesempatan ini, saya bermaksud menyampaikan tema terkait, terutama mengenai minat membaca buku.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Apa yang dipelajari dari kata-kata para pahlawan tentang pendidikan? Kata-kata pahlawan nasional tentang pendidikan bisa dijadikan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi seseorang. Kebanyakan orang pasti setuju bahwa pendidikan adalah salah satu komponen penting dalam hidup.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
Makna judul 'Building A Ship While Sailing' merupakan pengumpamaan Indonesia sebagai kapal yang sedang berlayar di laut, sambil membangun kapal itu sendiri menjadi kapal yang besar. Dalam buku ini, Pak Darmono membahas tentang pendidikan di Indonesia, potensi pengembangan industri, pariwisata budaya, dan juga pemerintahan.
Pak Darmono melihat bahwa peluang bisnis itu sangat besar di Indonesia, dan berharap buku ini bisa mendorong lebih banyak orang Taiwan untuk lebih mengenal Indonesia. Bahkan datang ke Indonesia untuk belajar, bekerja ataupun berinvestasi.
Pak Darmono merupakan pendiri PT. Jababeka Tbk, perusahaan pengembang kawasan industri, yang telah menciptakan banyak kota-kota baru di Indonesia, dan sudah menciptakan kurang lebih 1 juta lapangan kerja. Tak sebatas itu, ia juga merupakan pendiri President University, sebuah universitas – dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar sehari-hari – yang menciptakan banyak talenta di Indonesia yang sangat berpengaruh di sektor bisnis serta juga pendidikan.
Saat peluncuran buku, Rektor National Taiwan University of Science and Technology, Liao Ching-Jong, bercerita awal pertemuannya dengan Pak Darmono. Mereka bertemu di Alumni Gathering National Taiwan University of Science and Technology, yang diadakan di President Lounge, Jakarta, pada 23 Februari 2019.
Ia pun ingin mempromosikan kerjasama antara kedua belah pihak, dan menyediakan sumber daya untuk mendorong mahasiswa muda Taiwan untuk belajar dan juga memulai bisnis di Indonesia.
Kemudian, diadakan pula diskusi antara Pak Darmono dengan mahasiswa master dan alumni National Taiwan University of Science and Technology. Pak Darmono mengatakan bahwa perusahaannya bisa menawarkan kerjasama kepada mahasiswa master dan alumni National Taiwan University of Science and Technology. Ia juga menantikan National Taiwan University of Science and Technology dan para alumninya untuk membantu Indonesia dalam membangun dan mengembangkan kota-kotanya guna mewujudkan program 100 smart cities.
Kegiatan diskusi ini juga membuat para mahasiswa paham akan berkembangnya kota smart city di Indonesia yang digagas Pak Darmono. Tak lupa, Pak Darmono juga menantikan kerjasama ke depannya antara National Taiwan University of Science and Technology dengan President University. Bila itu bisa terjadi, secara otomatis akan tercipta lebih banyak lagi peluang bisnis di Indonesia.
(mdk/hhw)