Ketua Komisi I DPR minta Polri/TNI tetap buru pentolan KKB Papua
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari memuji keberhasilan operasi pembebasan sandera yang dilakukan Polri dan TNI di Tembagapura Papua. Dia berharap ratusan sandera yang selamat bisa segera pulih dari trauma setelah ditawan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari memuji keberhasilan operasi pembebasan sandera yang dilakukan Polri dan TNI di Tembagapura Papua. Dia berharap ratusan sandera yang selamat bisa segera pulih dari trauma setelah ditawan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Alhamdulillah dan terima kasih kepada semua aparat yang bekerja siang malam dalam operasi TNI-Polri yang sudah berhasil menyelamatkan sandera sebanyak 344 orang di mana 23 di antaranya anak-anak," kata Kharis kepada wartawan, Sabtu (18/11).
"Semoga trauma yang dialami warga yang disandera bisa segera dipulihkan dan setiap warga Indonesia di manapun, termasuk di bumi tercinta Papua punya hak yang sama, hak aman, dan kedamaian terbebas dari rongrongan kejahatan yang dilakukan OPM," kata politikus asal PKS itu.
Menurut Kharis, penyanderaan 1.300 orang warga yang dilakukan oleh KKB di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, sudah mencederai kedaulatan NKRI.
"Meskipun sandera sudah dibebaskan, tim gabungan harus menangkap dan menyeret semua pelaku ke depan hukum, setiap jengkal tanah republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini jangan biarkan mereka kabur dan membuat kejahatan kembali di kemudian hari mencederai kedaulatan NKRI," tegas Kharis.
Menurut dia, keberhasilan membebaskan sandera dengan tetap mengedepankan dialog dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia oleh satuan gabungan TNI-Polri ini menjadi langkah besar komitmen Indonesia di mata dunia internasional bahwa Indonesia bisa melakukannya.
"Dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat persoalan di Papua ini dengan lebih obyektif. Indonesia wabil khusus TNI dari kejadian ini kita bisa buktikan pada dunia, kita jaga HAM, dan tetap menjaga Keutuhan NKRI bersama" tutup Kharis.