Ketua Komnas KIPI: Meninggalnya Siswa SD di Jombang Tak Terkait dengan Vaksinasi
Dia menjelaskan, kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil investigasi Komisi Daerah KIPI Jawa Timur dibandingkan dengan data uji klinis vaksin dan laporan KIPI lain yang diterima Komnas.
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) telah mengaudit kejadian meninggalnya siswa SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, usai vaksinasi Covid-19. Audit ini melibatkan Komisi Daerah KIPI Jawa Timur.
Hasil audit menunjukkan, tidak ada kaitan vaksinasi Covid-19 dengan kasus kematian tersebut.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Tidak terkait vaksinasi," tegas Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari kepada merdeka.com, Kamis (30/12).
Dia menjelaskan, kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil investigasi Komisi Daerah KIPI Jawa Timur dibandingkan dengan data uji klinis vaksin dan laporan KIPI lain yang diterima Komnas.
Hindra mengaku tidak mengetahui penyebab meninggalnya siswa tersebut. Alasannya, siswa dibawa ke Puskesmas dalam kondisi meninggal dunia.
"Siswa tiba di Puskesmas sudah meninggal, maka tidak dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya. Sehingga sebab kematian langsung sulit untuk ditentukan," jelasnya.
Siswa SDN Gedangan yang meninggal dunia berinisial MBS. Dia meninggal dunia pada Selasa (28/12) pagi. MBS baru saja mendapatkan vaksinasi Pfizer di sekolahnya, pada Senin (27/12) lalu. Dia meninggal tak sampai 24 jam setelah menerima vaksin.
Kapolsek Mojowarno, AKP Yogas menjelaskan, siswa kelas 6 SD itu tinggal bersama orang tuanya di Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang. Namun, karena secara geografis letak rumah lebih dekat dengan perbatasan, maka ia bersekolah di kecamatan lainnya.
"Karena rumah orang tuanya berada di perbatasan dan lebih dekat ke Mojowarno, maka Bayu sekolah di Gedangan," katanya, Rabu (29/12).
Yogas menambahkan, sebelum disuntik vaksin, pada Minggu (19/12) MBS menjalani prosesi khitan. Siswa umur 12 tahun itu kemudian mengikuti suntik vaksin yang diselenggarakan oleh sekolahnya sepekan kemudian.
"Tanggal 19 ia khitan. Seminggu kemudian sekitar tanggal 27 Desember, ada program vaksin sekolah. Saat itu si Bayu diantar oleh bapaknya sendiri. Yang melaksanakan petugas kesehatan dari Puskesmas Mojowarno," ujarnya.
Malam hari setelah disuntik vaksin, MBS mengalami demam dan muntah-muntah. Karena tak kunjung sembuh, pada pukul 04.00 WIB bocah malang itu kemudian dibawa ke Puskesmas setempat. Satu jam kemudian MBS meninggal dunia.
"Pagi kemudian jenazah kemudian dimakamkan," katanya.
Sebagai bentuk empati dan simpati, pihak Puskesmas menyerahkan santunan sebagai tanda ikut berbelasungkawa kepada keluarga MBS. Bupati Jombang Mundjidah Wahab juga sudah datang melayat ke rumah keluarga almarhum.
"Kami sendiri dari pihak kepolisian tidak bisa menjustifikasi kalau (meninggalnya MBS) itu karena vaksin," tegasnya.
(mdk/fik)