Ketua KPU Sebut Banyak Negara Ingin Belajar Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia
Ada beberapa hal yang ingin ditiru negara-negara tersebut, Arief menyebut salah satunya mengenai Situng.
Ketua KPU RI Arief Budiman menyebut banyak negara yang ingin belajar penyelenggaraan Pemilu Indonesia. Diantaranya Papua Nugini, Timor Leste, Afganistan, Republik Kepulauan Fiji, Meksiko dan Malaysia.
"Sebut saja beberapa negara,antara lain seperti saat ini Papua nugini. Beberapa waktu lalu Malaysia. Sebelumnya ada Afghanistan," katanya di kantor KPU RI, Selasa (2/7).
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa tugas utama KPU dalam menyelenggarakan pemilu? Tugas utama KPU adalah mengatur, melaksanakan, dan mengawasi seluruh tahapan pemilihan umum, mulai dari pemilu legislatif, pemilu presiden, hingga pemilihan kepala daerah.
Ada beberapa hal yang ingin ditiru negara-negara tersebut, Arief menyebut salah satunya mengenai Situng.
"Paling banyak yang ingin ditiru adalah Situng kita. Situng kita luar biasa lho, menampilkan hasil dari setiap TPS. Mereka punya teknologi bagus, tapi yang ditampilkan adalah hasil akhir, (hasil) per TPS mereka belum punya," ujarnya.
Arief mengklaim, negara-negara tersebut kagum dengan Situng lantaran bisa menampilkan data hasil pencoblosan di setiap TPS secara cepat. Selain itu, negara lain kagum sebab meski memiliki jumlah pemilih begitu besar, wilayah sangat luas, namun Pemilu 2019 berjalan lancar.
"Kalau saya ketemu di organisasi Pemilu sedunia, saat saya persentasi mereka itu kagum, 17 ribu pulau lebih dari 190 juta pemilih, partainya banyak, bisa jalan aman, lancar (Pemilu)," tutupnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kumpulkan KPU Provinsi, KPU Harap Menang Gugatan Pileg
KPU Heran Pemilu 2019 Disebut Buruk Padahal Sengketa Menurun
KPU Siap Hadapi 250 Sengketa Pileg 2019 di Mahkamah Konstitusi
KPU Ingin DPR Revisi UU Pemilu, Salah Satunya Terkait Keserentakan
Saat KPU Tetapkan Jokowi-Maruf Sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih
Sekjen Demokrat: BPN Sudah Dibubarin, Yang Hadir di KPU itu Partai Politik
Sah ditetapkan Presiden, Jokowi Ajak Prabowo-Sandi Bangun Negara Bersama