Ketua MPR Minta Polisi Tangkap Pelaku Pembantaian di Sigi & Telusuri Pasokan Senjata
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengutuk tindakan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengutuk tindakan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Kelompok ini bertanggung jawab atas pembantaian satu keluarga di Desa Lembatongoa, Sigi, Sulawesi Tengah.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini meminta kepolisian bergerak cepat meringkus pelaku.
-
Kenapa Sono membunuh keluarga Soeparwi? Hal ini membuat Sono marah. Amarah itu berusaha ia redam. Namun ternyata amarah itu terus memuncak dan muncul niatan untuk membunuh Soeminah.
-
Di mana pemotretan keluarga Bakrie ini dilakukan? Pasangan selebritas ini secara rutin membagikan momen bersama keluarga sang suami, yang kembali terlihat ketika mereka berkumpul di Amerika Serikat pada awal tahun 2024.
-
Bagaimana Sono bisa membunuh keluarga Soeparwi? Sono kemudian mengambil pisau dan menuju kamar tidur di lantai atas. Di sanalah Sono menikam majikannya berkali-kali terutama di leher. Sempat terjadi perlawanan yang cukup sengit hingga seluruh ruangan dipenuhi ceceran darah, dari lantai hingga dinding.
-
Siapa saja yang ikut dalam pemotretan keluarga Bakrie ini? Dalam sebuah pemotretan yang diunggah melalui platform TikTok-nya, Nia Ramadhani memamerkan momen keluarga Bakrie yang terdiri dari generasi ketiga dan keempat.
-
Siapa yang membunuh istri dan anak-anak Soeparwi? Sono mengaku dialah yang membunuh Soeminah dan kedua anaknya sebelum akhirnya melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menghirup gas.
-
Siapa yang menjaga silaturahmi dengan keluarga mantan suaminya? Sudah bercerai lama, Mulan Jameela dan Harry Nugraha kini memiliki kehidupan baru bersama keluarga masing-masing. Perikahan Mulan Jameela dengan Harry Nugraha berakhir tahun 2005 silam. Setelah jadi mantan, keduanya memilih tetap menjaga komunikasi yang baik. Terutama demi buah hatinya, Tiara Savitri dan Rafly Aziz.
"Kepolisian harus segera menangkap para pelaku yang sudah diidentifikasi berjumlah sekitar sepuluh orang, 3 orang diantaranya membawa senjata api. Jangan biarkan negara kalah oleh kelompok teroris. Hukum harus menjadi panglima, agar keadilan bisa ditegakan, dan keamanan serta ketertiban masyarakat senantiasa terjaga," ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (29/11).
Kepolisian juga perlu menggali informasi pemasok senjata api ke kelompok teroris tersebut. Sehingga bisa memutus mata rantai peredaran gelap senjata api.
"Kelompok teroris yang dengan leluasa mendapatkan senjata api, tak ubahnya seperti awan gelap dalam suasana ketentraman dan kedamaian masyarakat. Kepolisian bisa bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara untuk menangkap dan mendeteksi dari mana kelompok teroris tersebut mendapatkan senjata api," ucap Bamsoet.
Politikus Golkar ini mengajak masyarakat tetap tenang dan tak mudah terprovokasi. Jangan biarkan kelompok teroris menjadikan peristiwa ini sebagai kesempatan mengadu domba antar masyarakat. Maupun mengadu domba masyarakat dengan aparat kepolisian serta institusi negara lainnya.
"Tindakan membunuh dan menebar rasa takut, tak pernah diajarkan dalam ajaran agama apapun. Karenanya, masyarakat jangan sampai terprovokasi. Mari percayakan kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," ucap mantan Ketua Komisi III DPR RI ini.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mahfud MD Pastikan MIT Pelaku Pembantaian di Sigi, Sisa Kelompok Santoso
Buru Anggota MIT Bunuh Sekeluarga di Sigi, Satgas Tinombala Minta Kerja Sama Warga
Selain Bunuh Satu Keluarga dan Bakar Rumah, Kelompok MIT Juga Gasak Beras Warga
Ratusan Kepala Keluarga Mengungsi Pascapenyerangan di Sigi
Muhammadiyah Yakin Tragedi di Sigi Bukan Konflik Antar Umat Beragama
Kronologi Satu Keluarga di Sigi Dibunuh Anggota MIT